"Empat pria bersenjata yang naik satu kendaraan di sebelah selatan Sheikh Zuweid terlibat baku-tembak dengan pasukan keamanan yang berusaha menewaskan mereka, selain 15 gerilyawan lagi yang tewas secara terpisah di berbagai bagian kota itu," sumber tersebut menjelaskan.
Serangan itu adalah bagian dari operasi besar oleh militer Mesir melalui kerja sama dengan polisi terhadap kelompok fanatik, kata Xinhua, Senin pagi.
Gerilyawan tersebut merajalela di daerah kantung itu sejak penggulingan presiden Mohamed Moursi dari kubu Islam oleh militer tahun lalu.
Sebelumnya protes besar berlangsung terhadap satu tahun kekuasaan Moursi dan kelompoknya, Ikhwanul Muslimin, yang kini dilarang.
Pada Sabtu (21/6), satu serangan serupa di kota yang sama menewaskan delapan gerilyawan dan menghancurkan 21 gubuk, 10 kendaraan serta 20 sepeda milik mereka.
Sejak penggulingan Moursi, kelompok fanatik telah melancarkan serangkaian pemboman di Sinai, Ibu Kota Mesir, Kairo, dan beberapa gubernuran lain di seluruh negeri tersebut.
Kelompok gerilyawan yang diilhami Al Qaida dan berpusat di Sinai, Ansar Bayt Al-Maqdis, yang kini dicap sebagai organisasi teroris oleh Mesir dan Amerika Serikat, telah mengaku bertanggung jawab atas sebagian besar serangan.
Penindasan keamanan atas pengikut setia Moursi telah menewaskan 1.000 orang dan membuat ribuan orang lagi ditangkap selama 10 bulan belakangan ini.
Mantan pemimpin militer Abdel-Fattah As-Sisis, yang memimpin penggulingan Moursi, telah diresmikan sebagai presiden negeri itu pada awal Juni.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014