Mereka memiliki dokumen administrasi yang sah berdasarkan paspor yang dimilikinya, namun memiliki tujuan yang sesat
Simpang Empat,- (ANTARA) -
Tim gabungan pengawasan aliran kepercayaan keagamaan masyarakat (PAKEM) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mengamankan tujuh orang warga negara asing yang diduga menyebarkan aliran sesat di daerah itu terkait Imam Mahdi.
 
"Tim gabungan menemukan sebanyak tujuh orang warga negara asing yang tinggal di Wisma Bancah Tarok, Jorong Kampung Cubadak, Nagari Lingkuang Aua Timur, Kecamatan Pasaman pada Rabu (16/10)," kata Kepala Kepolisian Resor Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto di Simpang Empat, Kamis.
 
Menurutnya, tujuh orang WNA yang ditemukan itu terdiri dari enam orang berkewarganegaraan Inggris dan satu orang dari Norwegia.
 
"Mereka memiliki dokumen administrasi yang sah berdasarkan paspor yang dimilikinya, namun memiliki tujuan yang sesat," katanya.

Baca juga: Imigrasi Ngurah Rai Bali periksa tujuh WNA diduga terlibat prostitusi
 
Ketujuh orang itu adalah Anaya Kaur (6), Priya Kurji (37), Muhammed Abdullah Sufian (1), Khadijjah (3), Krillan (39), Sianna (8) yang merupakan warga negara Inggris dan Osama (35) warga negara Norwegia.
 
Ketika ditanyakan terkait tujuan keberadaannya, seorang WNA atas nama Osama alias Muhammad Bin Abdullah mengatakan tujuannya ke Indonesia atau Pasaman Barat untuk membaiat Muhammad Qosim yang saat ini masih berada di Jakarta untuk dijadikan sebagai Imam Mahdi.
 
Hal itu dijelaskannya berdasarkan mimpinya yang bertemu dengan Allah SWT dan diperintahkan untuk membaiat Muhammad Qosim untuk menjadi Imam Mahdi sebagai pemimpin umat Islam.
 
"Untuk menjaga situasi keamanan ketertiban masyarakat agar tetap kondusif, maka para WNA ini telah dibawa ke kantor Imigrasi Kabupaten Agam oleh petugas Imigrasi," katanya
 
Camat Pasaman Andre Affandi menyampaikan bahwa saat ini tim gabungan masih terus memantau informasi mengenai rencana kedatangan Muhammad Qosim yang informasinya merupakan warga negara Pakistan dan akan dibaiat oleh Osama.

Baca juga: Imigrasi Denpasar Bali usir WNA Uganda buka praktik prostitusi
 
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap orang yang tidak dikenal apalagi telah membawa kepercayaan baru apalagi sesat.
 
"Kalau hal itu dijumpai, silakan laporkan kepada pemerintah setempat sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," sebutnya
 
Sedangkan terhadap warga yang telah memberikan fasilitas tempat tinggal WNA ini rencananya akan diberikan ceramah agama oleh petugas dari kantor Kementerian Agama Pasaman Barat agar apa yang mungkin telah diterimanya beberapa hari belakangan mengenai kepercayaan ini bisa kembali lurus.
 
“Mereka telah berada di Pasaman Barat sekitar satu pekan lamanya. Tentu ini tugas dari Kemenag lagi untuk memberikan ceramah agama kepada warga kita yang mungkin banyak sedikitnya telah terpapar oleh aliran kepercayaan tersebut," harapnya. ***2***
 
 
 
 

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024