Jakarta (ANTARA News) - Calon Presiden (Capres) nomor urut dua Joko Widodo menekankan pentingnya diplomasi dialog untuk mengatasi krisis keamanan perbatasan termasuk persoalan tapal batas hingga permintaan suaka.
"Ada strategi diplomasi dimana dengan cara-cara seperti itulah tapal batas kita baik di darat maupun di laut bisa kita selesaikan," kata Capres Jokowi di Jakarta, Minggu malam, dalam debat capres.
Menurut dia semua persoalan terkait krisis kepentingan dengan negara lain pasti bisa dicarikan jalan keluarnya tanpa harus berperang atau mengangkat senjata.
Ia berpendapat diplomasi dialog antara Government to Government (G to G) akan terus dilakukannya untuk mengatasi persoalan.
"Diplomasi dialog G to G akan terus kita lakukan, mentoknya ya dibawa ke Mahkamah Internasional, tapi diplomasi harus dikerjaan seiintensif mungkin sehingga apa yang menjadi kepentingan rakyat ketahanan nasional tidak terganggung karena masalah dinamika dengan negara lain," katanya.
Jokowi juga meyakini masalah pertahanan dan keamanan bisa diselesaikan melalui pengiriman diplomat-diplomat terbaik untuk mengatasi masalah tersebut.
"Kami yakin diplomat bisa dikirimkan untuk menyelesaikan masalah, pasti ada jalan keluarnya," katanya.
Dengan begitu semua persoalan terkait krisis dengan negara lain bisa rampung tanpa mengedepankan senjata atau perang.
(H016/S025)
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014