Jakarta (ANTARA News) - Calon presiden nomor urut satu Prabowo Subianto menekankan perlunya kemakmuran bersama untuk mencapai ketahanan dan keamanan nasional.

"Ketahanan, keamanan, dan keselamatan nasional terletak pada kesejahteraan rakyat. Indonesia tidak mungkin menjadi negara terhormat kalau negara miskin," kata Prabowo Subianto dalam debat calon presiden dengan tema "Politik Internasional dan Ketahanan Nasional" di Jakarta, Minggu.

Prabowo menilai berbicara politik luar negeri dan ketahanan nasional, harus membahas tujuan bernegara Indonesia. Hal itu menurut dia, yaitu pentingnya mencari keamanan bersama namun yang lebih penting adalah mencari kemakmuran bersama.

Dia mengatakan kemakmuran bersama merupakan dasar dalam membangun politik luar negeri Indonesia, yaitu membenahi politik dalam negeri.,

Prabowo mencontohkan kekayaan nasional Indonesia harus diamankan dan memperkuat ekonomi sehingga sendi-sendi keamanan nasional disegani bangsa asing.

"Terlalu banyak kekayaan nasional Indonesia mengalir ke luar negeri. Ini mungkin tidak menyenangkan bagi banyak orang namun hal ini merupakan kunci politik luar negeri Indonesia," tegasnya.

Dia mengatakan politik luar negeri Indonesia tidak akan berarti apabila kekuatan dalam negeri lemah. Karena itu menurut Prabowo, dirinya selalu berbicara mengenai bagaimana Indonesia mengamankan kekuatan dan kekayaan nasional dalam negeri.

"Ini fundamental karena kita berada dalam kondisi geografis yang unik dan strategis yaitu diapit dua benua dan dua samudera. Banyak negara yang tergantung pada kondisi Indonesia namun kita harus memperhatikan kondisi dalam negeri," ujarnya.

Pilpres 2014 diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Prabowo Subianto-Hatta Rajasa didukung enam partai, yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, PKS, PPP, dan PBB, sedangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla didukung lima partai, yaitu PDI Perjuangan, PKB, Partai Nasional Demokrat, Partai Hanura, dan PKP Indonesia.

(I028/H009)

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014