KAI sangat mengecam tindakan pelemparan terhadap kereta api karena dapat membahayakan perjalanan dan melukai penumpang maupun petugas KAI
Medan (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre I Sumatera Utara mencatat sejak Januari hingga 13 Oktober 2024 telah terjadi 43 aksi pelemparan terhadap kereta api oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

Manager Humas KAI Divre I Sumut Anwar Solikhin di Medan, Kamis, mengatakan, ke-43 aksi pelemparan tersebut dengan rincian 10 kejadian di petak jalan Medan-Bandar Kalipah, 9 kejadian di petak jalan Medan-Binjai dan sisanya tersebar di lokasi lain.

Beberapa pelaku pelemparan dapat ditangkap oleh tim Pengamanan KAI dan selanjutnya diproses hukum oleh pihak berwajib.

"KAI sangat mengecam tindakan pelemparan terhadap kereta api karena dapat membahayakan perjalanan dan melukai penumpang maupun petugas KAI. Kami akan memproses hukum bagi siapa saja yang kedapatan melakukan pelemparan terhadap kereta api," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya mengajak masyarakat untuk ikut menjaga sarana perkeretaapian dengan tidak melakukan pelemparan ataupun aksi vandalisme lainnya.

Karena aksi pelemparan tersebut tentunya sangat membahayakan keselamatan perjalanan KA, penumpang maupun petugas yang ada di dalamnya. KAI sangat menyesalkan dan mengecam aksi vandalisme yang dilakukan orang yang tidak bertanggung jawab.

Kejadian tersebut tentunya sangat membahayakan keselamatan perjalanan KA, penumpang maupun petugas yang ada di dalamnya. KAI sangat menyesalkan dan mengecam aksi vandalisme yang dilakukan orang yang tidak bertanggung jawab.

"Terakhir aksi pelemparan batu yang dilakukan terhadap KA Putri Deli relasi Stasiun Tanjung Balai-Medan pada 13 Oktober 2024 di petak jalan Stasiun Dusun-Stasiun Lima Puluh. Kami terus berkoordinasi dengan Kepolisian dan TNI serta kewilayahan untuk menciptakan keamanan perjalanan KA," katanya.

Ia mengatakan, berbagai upaya dilakukan untuk mengantisipasi kejadian serupa tidak terulang, di antaranya KAI akan meningkatkan penjagaan di stasiun maupun jalur kereta api dengan melibatkan kewilayahan TNI/Polri serta peran masyarakat.

KAI juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, baik tokoh agama maupun tokoh masyarakat agar tidak melakukan vandalisme terhadap kereta api.

"Kami mengajak kepada masyarakat untuk ikut menjaga sarana perkeretaapian dengan tidak melakukan pelemparan terhadap kereta api apapun alasannya. Sebab dampaknya akan sangat berbahaya bagi perjalanan kereta api dan orang-orang yang berada di dalam kereta api," katanya.

Baca juga: KAI tak segan laporkan pelemparan kereta api ke polisi
Baca juga: KAI kecam dan akan proses hukum pelempar batu ke kereta api

 

Pewarta: Juraidi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024