Menurut Perwira Urusan Sub Bagian Psikologi Kepolisian Biro Sumber Daya Manusia Polda Metro Jaya, Penata 1 Woroningrum, korban kebakaran berpotensi merasa kehilangan dan trauma, sehingga pihak kepolisian hadir untuk memulihkan kondisi tersebut.
"Mengajak main anak-anak, juga memberikan konseling kepada orang tua. Kita juga melakukan hipnoterapi bagi ibu-ibu yang berkenan untuk mengikuti kegiatan hipnoterapi," kata Woroningrum ditemui di Kalianyar, Jakarta Barat, Kamis.
Ia mengungkapkan, khusus pada korban anak, rasa kehilangan keluarga atau sahabat akibat kebakaran bisa terus muncul dalam ingatan.
Baca juga: Ledakan tabung gas picu kebakaran di Kalianyar
Oleh karena itu, petugas ikut membantu korban anak-anak ini melakukan kesibukan lain agar tidak terus bersedih.
"Bisa jadi dia trauma ya, seperti mungkin dia ada rasa takut, ada rasa teringat terus dengan kejadiannya, dengan orang-orang yang sudah meninggalkan dia, misalnya kayak rekannya, sahabatnya," kata Woroningrum.
Selain hipnotetapi, pihak kepolisian juga memberikan tetapi sederhana seperti pernafasan diafragma dan pernafasan lima jari.
Woroningrum mengatakan pihaknya memberikan layanan hipnoterapi secara maksimal dengan fasilitas mumpuni yang diharapkan dapat membantu para korban bisa lebih tenang setelah mendapatkan musibah.
Baca juga: Kepolisian buka layanan dokumen hilang bagi korban kebakaran Kalianyar
Para korban yang mengikuti sesi hipnoterapi akan dibawa ke dalam mobil bersuhu sejuk, dan diputarkan musik agar lebih rileks. Sesi hipnoterapi ini disebutnya bisa memberikan ketenangan yang lebih dari pada pernapasan lima jari.
"Alhamdulillah beberapa ibu-ibu yang sudah menjalani itu merasakan dampak yang signifikan sih, mereka bisa merasa plong, merasa nyaman, lebih enak aja katanya pikirannya gitu," kata Woroningrum.
Baca juga: Lima korban meninggal kebakaran Kalianyar dimakamkan di TPU Tegal Alur
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024
