Jakarta (ANTARA News) - Setelah berbalik unggul 2-1 melawan Aljazair pada pertandingan pertamanya, Belgia akan menguasai Stadion Maracana di Rio De Janeiro untuk menguatkan kepemimpinannya di Grup H. Apalagi, calon lawannya Rusia tak begitu mengesankan pada penampilan pertamanya saat melawan Korea Selatan dengan hanya bermain seri 1-1.
Andai menang, Belgia bisa segera memutuskan lolos ke 16 Besar, sebaliknya akan membuat Rusia berada dalam kesulitan besar. Rusia harus menang karena tidak saja kemenangan itu akan menyalip Belgia di puncak grup, tetapi juga mengendurkan tekanan menuju 16 Besar mengingat lawan terakhirnya nanti satu kelas di bawahnya dan satu-satunya tim di grup ini yang sudah menelan kekalahan.
Saat melawan Aljazair, meskipun menguasai 67 persen distribusi bola, generasi emas Belgia kehilangan sentuhan Midas sampai-sampai pelatih Belgia Marc Wilmots terpaksa mengganti tiga pemainnya, termasuk duo Dries Mertens dan Maroune Fellani yang menggantikan duet Mousa Dembele dan Nacer Chadli, sehingga bisa menang dari Aljazair.
Kini Belgia menghadapi oposisi lebih tangguh, tetapi Wilmots mengaku tahu bagaimana beradaptasi menghadapi lawan yang lebih kuat.
"(Laga melawan Rusia) akan menjadi pertandingan yang amat taktis. Kami sudah menyaksikan Rusia menghadapi Korea dengan formasi rigid. Yang paling penting bagi kami adalah menutup ruang mereka," kata Wilmots.
Belgia akan menghadapi Rusia yang juga akan menitikberatkan pertahanan untuk menutup superioritas fisik dan kecepatan pemain Belgia. Tapi sekali lagi, Belgia siap dengan skenario itu.
"Dengan para penyerang kami yang cepat, kami mestinya bisa mengeksploitasi kelemahan mereka. Mereka hanya punya dua pemain bertinggi di atas enam kaki," kata Nicolas Lombaerts, bek Belgia yang bermain pada klub Rusia, Zenit St. Petersburg.
Namun Rusia tidak gentar menghadapi Belgia yang lebih difavoritkan ketimbang mereka. Rusia merasa memiliki kekuatan untuk bangkit yang lebih besar, merujuk pada meningkatnya permainan mereka pada babak kedua saat melawan Korea Selatan.
"Tim ini mempunyai kekuatan keinginan, mereka bisa bermain di level puncak," kata pelatih Rusia Fabio Capello yang mendapatkan suntikan segar oleh pulihnya striker Alan Dzagoev yang absen pada laga pertama.
Rusia juga boleh membanggakan statistik pertemuannya dengan Belgia sebelum ini yang memenangi empat dari total delapan pertemuan mereka. Tapi Rusia juga tak pernah lagi bisa mengalahkan Belgia sejak Uni Soviet bubar.
BELGIA
Absennya Vincent Kompany pada sesi latihan Kamis dan Jumat membuat Wilmots tak punya pilihan selain memberinya waktu beristirahat agar bugar saat laga di Maracana nanti, tetapi kabar terbaru menyebutkan si kapten siap diturunkan sehingga keamanan sektor pertahanan terjamin, selain tetap kuatnya kepemimpinan dalam tim.
Kondisi Kompany adalah satu-satunya keprihatian besar Wilmots menjelang laga melawan Rusia. Selebihnya, Wilmots telah siap dengan berbagai opsi, termasuk mengubah formasi tim, berdasarkan evaluasi pertandingan melawan Aljazair lalu.
Berkaitan dengan itu, Capello mungkin membangkucadangkan duo Tottenham Hotspur --Nacer Chadli dan Mousa Dembele-- yang tampil buruk saat melawan Korea di Belo Horizonte pekan lalu, dan menggantinya dengan Fellani dan Mertens yang keduanya berjasa besar mengantarkan Belgia menang dari Aljazair, dalam starting line up.
Sebaliknya, Romelu Lukaku yang tampil mengecewakan selama bermain 58 menit melawan Aljazair itu, tetap diturunkan sejak awal, dalam memimpin barisan depan Belgia untuk merusak pertahanan Rusia lewat kecepatan dan energi yang dia punya.
Lukaku akan menempati posisi penting dalam melawan Rusia yang siap bermain lebih ke dalam dan bertahan sebelum melakukan serangan balik.
Tentu saja dalam skema ini, Eden Hazard yang disebut Wilmots salah satu dari lima pemain terbaik dunia, menjadi faktor penentu. Hazard bisa menciptakan perbedaan dan memberikan kualitas ekstra dalam menekan Rusia, yang kendati tak melepaskan satu pun tembakan saat melawan Aljazair namun menciptakan empat peluang gol.
RUSIA
Rusia tak terkalahkan pada 11 laga terakhir di bawah asuhan Fabio Capello, namun kekurangan dorongan dan kualitas saat melawan Korea Selatan, terutama karena absennya gelandang Roman Shirokov pada Piala Dunia 2014 karena cedera, sehingga sektor tengah Rusia pincang.
Namun bugarnya lagi playmaker Alan Dzagoev telah membesarkan hati Capello sehingga kepincangan itu segera ditegakkan kembali saat melawan Belgia. Gelandang CSKA Moscow itu akan berada di posisi yang sebenarnya telah difungsikan dengan baik oleh gelandang Oleg Shatov.
Tetapi Capello dipaksa untuk mempertimbangkan kembali partisipasi penjaga gawang Igor Akinfeev yang membuat blunder sehingga Korea Selatan menggungguli Rusia sebelum Aleksandr Kerzhakov datang sebagai juru selamat Rusia dengan gol penyama kedudukannya.
Kiper CSKA Moscow itu telah membiarkan Lee Keun-ho memanfaatkan kesalahannya untuk membuat Korea Selatan memimpin sebelum disamakan Kerzhakov. Eror Akinfeev dapat memaksa Capello beralih opsi gawangnya kepada Yury Lodygin atau Sergey Ryzhikov.
Namun Capello tampaknya masih memaafkan Akinfeev untuk tetap menjadi salah satu dari starting eleven melawan Belgia. Dia juga tampakanya tidak ingin mengubah ketajaman barisan depan Rusia setelah Kerzhakov masuk sebagai pemain pengganti. Oleh karena itu, pemain berusia 31 tahun itu kemungkinan akan diturunkan sejak awal.
Anggota baru starting line-up Rusia lainnya adalah Igor Denisov. Gelandang Zenit St Petersburg ini akan diperlukan Dzegoev untuk mengimbangi superioritas lapangan tengah Belgia pimpinan Eden Hazard.
Sedangkan di sektor belakang, Capello tak akan mengubah formasi, apalagi gol Korea Selatan pekan lalu terjadi semata karena kesalahan penjaga gawang.
BELGIA VS RUSIA
Maracana, Rio De Janeiro
Perkiraan susunan pemain:
Belgia (4-2-3-1): Thibaut Courtois; Toby Alderweireld, Vincent Kompany, Daniel van Buyten, Jan Vertonghen; Axel Witsel, Marouane Fellaini; Dries Mertens, Kevin de Bruyne, Hazard; Lukaku.
Rusia (4-2-3-1): Igor Akinfeev; Andrei Eschenko, Vasily Berezoutski, Sergei Ignashevitch, Dmitry Kombarov; Igor Denisov, Denis Glushakov; Aleksandr Samedov, Alan Dzagoev, Aleksandr Kokorin; Aleksandr Kerzhakov.
Wasti: Felix Brych (Jerman).
Bintang laga ini: Eden Hazard (gelandang, Belgia); Bintang Chelsea ini tidak melepaskan satu pun tembakan saat melawan Aljazair namun menciptakan empat peluang yang satu diantaranya berujung assist.
Pemain kejutan: Aleksandr Kokorin (penyerang, Rusia); Striker berusia 23 tahun ini melancarkan empat tembakan saat melawan Korea Selatan namun tak satu pun menyasar target. Dia akan berusaha mengubah statistik tersebut saat melawan Setan Merah.
Head-to-head
- Kedua negara telah bertemu delapan kali. Rusia menang empat kali, sedangkan Belgia tiga kali
- Empat dari total pertemuan itu terjadi pada Piala Dunia. Kedua tim pernah dua kali menang, namun Belgia yang memenangi dua laga terakhir pada Piala Dunia 1986 dan 2002 ketika pelatih Belgia saat ini Marc Wilmots mencetak gol penentu kemangan saat kedudukan 3-2 untuk Belgia
- Belgia menang 2-0 saat pertemuan terakhir kedua tim dalam laga persahabatan di Rusia pada November 2010. Ini memperpanjang rekor tak terkalahkannya menjadi empat pertandingan (3 menang, 1 seri)
- Belgia tak terkalahkan dari Rusia (2 menang, 1 seri) sejak bubarnya Uni Soviet
BELGIA
- Thibaut Courtois hanya sekali mengalami kekalahan selama membela timnas Belgia (18 kali main, 12 menang, dan 6 seri)
- Hanya perlu lima menit sejak dimasukkan lapangan sebagai pemain pengganti dalam laga melawan Aljazair, Marouane Fellaini mencetak gol pertamanya pada sebuah putaran final Piala Dunia. Dia tidak mencetak gol selama 1.431 menit memperkuat Manchester United pada 2013-2014.
- Belgia pernah memenangi tiga pertandingan berturut-turut pada semua kompetisi dan tak terkalahan dalam empat laga berturut-turut
- Belgia tidak terkalahan dalam tujuh laga fase grup Piala Dunia terakhirnya, termasuk dua kali menang
- Romelu Lukaku tidak sekali pun menyentuh bola di kotak penalti saat melawan Aljazair.
RUSIA
- Aleksandr Kerzhakov kini menjadi pencetak gol terbanyak Rusia dengan 26 gol bersama Vladimir Beschastnykh
- Tujuh gol terakhir Rusia pada laga putaran final Piala Dunia tercipta pada babak pertama
- Rusia tidak terkalahkan pada 11 laga terakhir (7 menang, 4 seri) sejak kalah 0-1 pada Pra Piala Dunia di Belfast melawan Irlandia Utara pada Agustus 2013
- Delapan gol terakhir Rusia pada Piala Dunia tercipta pada babak kedua
Prediksi hasil pertandingan:
- Goal.com: 2-1 untuk Belgia, 2-0 untuk Belgia, 3-1 untuk Belgia
- The Telegraph: seri 1-1
- SkySports: 2-0 untuk Belgia
- Umum: 1-0 Belgia
sumber: BBC, SkySports, Goal.com, mlssoccer.com, The Telegraph
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014