Jakarta (ANTARA) - Presiden terpilih Prabowo Subianto meneruskan pembicaraan dengan berbagai tokoh politi dan profesional yang akan bergabung dalam kabinetnya selama lima tahun ke depan di kediamannya Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Selasa (15/10).

Pemanggilan setiap tokoh ini dimulai sejak hari Senin (14/10). Salah satu tokoh dari kalangan profesional yang turut hadir di kediaman Prabowo, pada Selasa lalu adalah Stella Christie.

Saat ditemui di Kertanegara, Stella menyempatkan mengenalkan dirinya sebagai seorang akademisi dan profesor di Tsinghua University, China.

Meskipun Stella Christie belum memberikan penjelasan mendetail mengenai posisinya dalam kabinet Prabowo-Gibran yang akan datang, kehadirannya dalam pertemuan dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memunculkan spekulasi mengenai kemungkinan peran yang akan diambilnya.

Dengan latar belakang yang kuat dalam ilmu kognitif serta pengalaman luas di dunia akademis, Stella dianggap memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pembangunan pendidikan di Indonesia.

Lantas, siapakah sosok Stella Christie sehingga ia diminta bantuan untuk bergabung di pemerintahan baru kabinet Prabowo-Gibran? Berikut ini profilnya.

Profil Stella Christie

Stella Christie lahir di Medan pada tanggal 11 Januari 1979 dan besar di Jakarta. Saat ini, ia merupakan profesor, guru besar, dan researcher di Tsinghua University, Beijing, China. Stella Christie menempuh pendidikan dari tingkat dasar hingga menengah di SD, SMP, dan SMA Santa Ursula, Jakarta.

Selama masa pendidikan, Stella Christie mendapatkan beberapa beasiswa bergengsi, termasuk dari ASEAN yang diselenggarakan oleh Pemerintah Singapura dan dari United World College untuk melanjutkan studi di Red Cross Nordic United World College, Norwegia.

Pada tahun 1999, ia meraih beasiswa penuh dari Universitas Harvard di Fakultas Psikologi dan lulus dengan predikat magna cum laude with Highest Honors pada tahun 2004.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Harvard, Stella melanjutkan studi nya ke tingkat S3 doktoral di Northwestern University dengan fokus pada psikologi kognitif. Ia berhasil memperoleh gelar Ph.D. pada tahun 2010.

Sebagai seorang ilmuwan dalam bidang ilmu kognitif, Stella Christie telah memberikan sumbangan penting dalam dunia riset. Beberapa karya ilmiah nya telah diterbitkan dalam Journal of Cognition and Development dan salah satunya bahkan diakui sebagai artikel terbaik pada tahun 2010.

Karier akademis Stella terus berkembang seiring waktu. Dia pernah menjabat sebagai profesor di Universitas Swarthmore, Pennsylvania, Amerika Serikat dari 2012 hingga 2018.

Kemudian di tahun 2018, Stella memperoleh posisi sebagai profesor dengan jabatan tetap di Universitas Tsinghua, China, yang masih dipegangnya hingga saat ini.

Dia aktif terlibat dalam berbagai kegiatan akademis di Indonesia, termasuk sebagai pembicara dalam dua acara yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek pada tahun 2020, salah satunya membahas "Creating Ecosystem for Creativity in Higher Education".

Stella juga memberikan kata pengantar untuk buku yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek berjudul "Kumpulan Esai tentang Memupuk Kreativitas di Indonesia". Tidak hanya itu, Stella juga telah menerbitkan 21 artikel dalam jurnal internasional dan dua buku pada tahun 2022.

Dengan keahliannya yang mendalam dan pengalaman internasional nya, Sehingga pemanggilan Stella Christie di Kertanegara dapat diharapkan memberikan kontribusi berharga dalam kabinet Prabowo – Gibran. Terutama di bidang pendidikan dan riset Indonesia.

Baca juga: Sosok Agus Jabo, Ketum Partai Prima yang masuk radar kabinet Prabowo

Baca juga: Profil Angga Raka, berpeluang lanjut jadi wamen di kabinet Prabowo

Baca juga: Sosok Immanuel Ebenezer, dari relawan Jokowi menuju kabinet Prabowo


 

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024