Penghargaan tunggal ini menunjukkan bahwa kita bisa menemukan pola secara langsung dan sederhana, yang bisa dibuktikan bagaimana suatu kegiatan atau usaha oleh entitas pemegang izin pemanfaatan hutan melaksanakan aksi iklim dengan hasil nyata

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan penghargaan tunggal
kepada PT. ITCIKU (International Timber Corporation In Indonesia Kartika Utama) milik Hashim Djojohadikusumo yang merupakan adik Presiden terpilih Prabowo Subianto, karena berhasil mengembalikan tutupan hutan alam di Kalimantan Timur.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa perusahaan pemegang izin pemanfaatan hutan (PBPH) dalam bidang pengelolaan kayu itu merupakan bagian usaha dari Arsari Grup yang dimiliki oleh Hashim Djojohadikusumo.

Berdasarkan data KLHK, perusahaan tersebut berhasil meningkatkan tutupan tuhan alam di areal konsesinya yang mencapai lebih dari 115 persen selama lebih dari satu dekade terakhir.

"Penghargaan tunggal ini menunjukkan bahwa kita bisa menemukan pola secara langsung dan sederhana, yang bisa dibuktikan bagaimana suatu kegiatan atau usaha oleh entitas pemegang izin pemanfaatan hutan melaksanakan aksi iklim dengan hasil nyata telah meningkatkan tutupan hutan alamnya, itu dilakukan oleh PT. ITCIKU," kata Siti Nurbaya dalam acara Penyerahan Penghargaan Kepada Pelaku Usaha Atas Keberhasilan Mendukung Pemenuhan Komitmen NDC Melalui Pendekatan Tutupan Hutan Alam itu.

Baca juga: KLHK: Serapan dana masyarakat untuk lingkungan capai 90 persen
Baca juga: Menteri LHK deklarasikan Mamberamo jadi taman nasional ke-57

Dia berharap, keberhasilan tersebut menjadi motivasi bagi perusahaan PBPH lainnya, sehingga tak hanya memberi manfaat bagi lingkungan berkelanjutan melalui rencana aksi iklim nasional (Nationally Determined Contribution/NDC), sekaligus juga bisa menjadikan Indonesia sebagai percontohan internasional terhadap upaya menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor kehutanan.

Data KLHK menunjukkan bahwa emisi karbon Indonesia pada tahun 2015 mencapai 2,34 gigaton, dengan kelebihan emisi 724 juta ton atau 44,29 persen akibat deforestasi dan kebakaran hutan.

Namun, terdapat penurunan emisi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan emisi GRK turun menjadi 1,14 gigaton pada tahun 2021, dan 1,3 juta ton atau 1,36 gigaton dibandingkan dengan proyeksi bisnis as usual (BAU) pada tahun 2023.

"Tren positif ini harus tetap dijaga bersama. KLHK yang mendapat tanggungjawab mandat untuk menurunkan GRK sebesar 60 persen yang harus terus dilakukan," ujarnya.

Hashim Djojohadikusumo, selaku CEO Arsari Grup memaparkan komitmen mendukung pemenuhan komitmen NDC melalui pendekatan tutupan hutan alam melalui anak perusahaanya PT. ITCIKU (International Timber Corporation In Indonesia Kartika Utama) di Aula Manggala Wanabakti KLHK, Jakarta, Kamis (17/10/2024). ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo/aa.

Sementara itu, CEO Arsari Grup Hashim Djojohadikusumo mengaku sangat bersyukur karena kerja keras yang dilakukannya bersama tim perusahaan sejak 17 tahun lalu membuahkan hasil dan mendapat apresiasi dari negara.

"Jujur saya merasa haru. Penghargaan ini adalah kehormatan bagi saya dan tim karyawan saya di ITCIKU yang 17 tahun kami ambil alih, karena ini adalah passion saya untuk menjaga lingkungan hidup sehingga bermanfaat baik untuk manusia dan hewan yang menghuninya," kata dia.

Bahkan pada kesempatan tersebut, ia secara terbuka mengajak semua pelaku usaha bidang perhutanan domestik maupun mancanegara untuk melihat bagaimana mereka upaya menjaga tutupan hutan alam di Kalimantan itu.

Baca juga: Penetapan hutan adat Sorong Selatan dukung kehidupan masyarakat
Baca juga: Menteri LHK: Upaya tekan deforestasi Indonesia dapat sorotan global

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024