... ingin tantangan... "Manaus, Brasil (ANTARA News) - Pada Piala Dunia 2002, Amerika Serikat menang 3-2 atas Portugal di fase grup. Kini keduanya kembali dipertemukan dalam grup yang sama dan akan bertanding 23 Juni pukul 04.00 WIB, di Manaus, Brasil.
Portugal masih dikuntit masalah lutut dan kebugaraan Cristiano Ronaldo. Sementara, Amerika akan bertarung melawan Portugal dengan status tak diunggulkan, sama seperti 2002.
Walaupun berstatus non-unggulan Amerika mampu mengalahkan Portugal yang bertabur bintang pada Piala Dunia Korea Selatan 2002 lalu.
"Kami ingin tantangan," kata Jeff Agoos, pemain yang menjadi bek tengah Amerika ketika melawan Portugal, di Suwon, Korea Selatan. "Pemain bagus selalu ingin bertanding dengan tim terbaik dan Portugal di 2002 salah satu tim terbaik di dunia."
Sewaktu itu, Portugal diisi gelandang terbaik dunia, Luis Figo, gelandang serang brilian Rui Costa, penyerang haus gol, Joao Pinto. Dan juga diperkuat Jorge Costa di lini bertahan.
"Kami ingin tantangan," kata Jeff Agoos, pemain yang menjadi bek tengah Amerika ketika melawan Portugal, di Suwon, Korea Selatan. "Pemain bagus selalu ingin bertanding dengan tim terbaik dan Portugal di 2002 salah satu tim terbaik di dunia."
Sewaktu itu, Portugal diisi gelandang terbaik dunia, Luis Figo, gelandang serang brilian Rui Costa, penyerang haus gol, Joao Pinto. Dan juga diperkuat Jorge Costa di lini bertahan.
Generasi emas ini diprediksi banyak pihak akan membuat Portugal berbuat banyak di piala dunia.
Sementara Amerika masih sibuk bongkar-pasang pemain. Gelandang Pablo Mastroeni dimasukkan ke-23 daftar pemain tiga hari sebelum pertandingan dimulai, karena Claudio Reyn cidera hamstring.
Namun kenyataanya, Amerika unggul lebih dulu lewat John O'Brien saat pertandingan baru berjalan empat menit. "Gol John membuat kami semua ingin bertarung," kata Agoos. "Itu mempengaruhi mereka, tetapi tidak membuat mental mereka jatuh."
Gol kedua untuk Amerika diciptakan Jorge Costa membelokkan tendangan Landon Donovan.
Kemudian secara mengejutkan, Brian McBride menyundul tendangan Tony Sanneh ke tiang jauh membuat Amerika unggul 3-0 di menit ke-37.
Portugal membalas lewat gol Beto sebelum babak pertama usai. Setelah itu, Agoos melakukan gol bunuh diri 20 menit sebelum babak kedua usai.
Sampai pluit panjang dibunyikan, papan skor tidak berubah, Amerika 3-2 Portugal. Dengan dihuni pemain-pemain bintang, hasil ini jelas mengejutkan banyak pihak.
Kini di Grup G Piala Dunia 2014, Jerman memimpin dengan empat poin, diikuti Amerika Serikat tiga poin, Ghana satu, sedangkan Portugal nol.
Sementara Amerika masih sibuk bongkar-pasang pemain. Gelandang Pablo Mastroeni dimasukkan ke-23 daftar pemain tiga hari sebelum pertandingan dimulai, karena Claudio Reyn cidera hamstring.
Namun kenyataanya, Amerika unggul lebih dulu lewat John O'Brien saat pertandingan baru berjalan empat menit. "Gol John membuat kami semua ingin bertarung," kata Agoos. "Itu mempengaruhi mereka, tetapi tidak membuat mental mereka jatuh."
Gol kedua untuk Amerika diciptakan Jorge Costa membelokkan tendangan Landon Donovan.
Kemudian secara mengejutkan, Brian McBride menyundul tendangan Tony Sanneh ke tiang jauh membuat Amerika unggul 3-0 di menit ke-37.
Portugal membalas lewat gol Beto sebelum babak pertama usai. Setelah itu, Agoos melakukan gol bunuh diri 20 menit sebelum babak kedua usai.
Sampai pluit panjang dibunyikan, papan skor tidak berubah, Amerika 3-2 Portugal. Dengan dihuni pemain-pemain bintang, hasil ini jelas mengejutkan banyak pihak.
Kini di Grup G Piala Dunia 2014, Jerman memimpin dengan empat poin, diikuti Amerika Serikat tiga poin, Ghana satu, sedangkan Portugal nol.
Jika Amerika mampu mengalahkan Portugal, negara adikuasa itu akan mengulang kejayaan mendepak Portugal dari pentas piala dunia, demikian ESPN.
Penerjemah: Okta Antikasari
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014