Sayang sekali generasi ini harus meninggalkan piala dunia lebih awal..."
Cuaiba (ANTARA News) - Pelatih tim nasional sepakbola Bosnia Safet Susic mengaku malu karena tersingkir dari Piala Dunia 2014 di Brazil hanya dengan menjalani dua laga, dan menilai Nigeria pantas untuk menang.
Bosnia menyusul Spanyol dan Inggris pulang kampung lebih cepat karena tidak bisa mendapat satu angka pun di dua pertandingannya. Bosnia dikalahkan Argentina 1-2 (16/6) dan Nigeria 0-1 (22/6).
Penyebab kekalahan melawan Nigeria, yakni gol Peter Odemwingie di paruh babak pertama, adapun gol Edin Dzeko dianulir wasit.
Walaupun kalah, Susic memberikan selamat kepada wakil Afrika itu.
"Sayang sekali generasi ini harus meninggalkan piala dunia lebih awal, tetapi kamu tidak bisa menyalahkan mereka. Satu gol itu menambah ketidakberuntungan kami, satu-satunya yang melawan kami," ujar Susic layaknya dilansir goal.com.
Ia menimpali, "Selamat untuk Nigeria yang bermain bagus, menciptakan banyak kesempatan, dan bermain lebih bagus ketika melawan Iran. Mereka punya keberuntungan yang lebih baik karena mereka menang."
Susic mengemukakan, "Pertandingan sesuai yang diperkirakan. Pada paruh pertama, dua tim bermain untuk menang dan banyak tercipta kesempatan antar kedua tim. Kami juga menciptakan banyak peluang tetapi tak dapat membuat gol."
"Nigeria mengejutkan kami, mereka cepat dan gesit, pantas untuk menang. Kami tidak akan membohongi diri sendiri karena kami bukan favorit," ujarnya.
Susic juga menilai, penyebab kekalahan Bosnia karena Nigeria menunjukkan keinginannya untuk menang dengan memainkan sepak bola menyerang, selain suhu dan medan yang berat di Brazil.
"Mereka memberita saya itu tidak offside, tetapi saya tidak melihat itu. Ini bukan pertama kalinya wasit melakukan kesalahan, tetapi saya tidak akan mengadili mereka," kata Susic ketika ditanyai komentar tentang dianulirnya gol Dzeko oleh wasit.
Ia pun menambahkan, "Sulit memberikan semangat kepada pemain untuk menampilkan yang terbaik, tetapi kami meninggalkan ini dengan terhormat." (*)
Penerjemah: Okta Antikasari
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014