Seoul (ANTARA News) - Korea Utara (Korut), Senin, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan ujicoba nuklir di bawah permukaan tanah dengan aman dan berhasil, mengabaikan peringatan Dewan Keamanan PBB. Militer Korea Selatan (Korsel) memerintahkan satuan-satuan militer mneningkatkan kesiagaan mereka setelah pengumuman oleh negara komunis itu, yang dikeluarkan saat PM Jepang Shinzo Abe tiba di seoul. Survai Geologi AS mengatakan pihaknya mendeteksi getaran gempa 4.2 di Korut pukul 10:35 waktu setempat (08:35 WIB), yang mengkonfirmasikan sebuah laporan serupa dari Korsel. Para pejabat pertahanan AS mesih mengatakan mereka tidak dapat mengkonfirmasikan ujicoba nuklir itu. Kantor berita resmi Pyongyang Korean Central News Agency (KCNA) mengatakan tidak ada kebocoran atau bahaya dari ujicobanya, yang menurut para diplomat diperkriakan dilakukan di utara negara itu dekat perbatasan dengan Cina. "Ujicoba nuklir dilakukan dengan 100 persen teknologi kebijaksanaan pribumi," kata KCNA. "Itu merupakan ssuatu kejadian yang bersejarah karena hal itu dorongan besar dan kepuasan RPA (Tentara Rakyat Korea) dan rakyat yang ingin memiliki kemampuan pertahahan diri sendiri yang kuat." Para pengamat mengatakan Korut mungkin memiliki cukup bahan baku nuklir untuk membuat enam sampai delapan bom nuklir, tapi mungkin tidak memiliki teknologi untuk merencanakan lebih dari satu ujicoba. "JIka itu hanya satu senjata, itu merupakan satu tanda positip," kata mantan pemeriksa senjata PBB David Albright kepada satisun televisi CNN. "Jika mereka melakukan dua , tiga atau empat ujicoba maka hal itu akan lebih mengkhawatirkan karena mereka diperkirakan akan melakukan serangkaian ujicba yang akan memungkinkan mereka menciptakan satu persenjataan yang jauh lebih baik." Dewan Keamanan PBB Jumat lalu mendesak Korut tidak melakukan ujicoba, memperingatan Pyongyang akan konsekuensi-konsekuensi jika tetap melakukan hal itu. Laporan ujicoba nuklir itu mendorong dolar naik terhadap yen dan membantu mendorong harga minyak di atas 60 dolar AS per barel. "Ekonomi Korut benar-benar tertutup dari negara-negara lain dan dampak rejionalnya tidak sangat berarti kecuali ada satu konfrontasi besar militer, kata Wang Qing, seorang ekonom di Bank of America di Hongkong. Abe, yang berpidato di Seoul setelah tiba dari kunjungan ke Beijing, mengatakan Jepang tidak mendapat konfirmasi tentang ujicoba nuklir Korut. Akan tapi kepala jurubicara pemerintah mengatakan d Tokyo bahwa tindakan seperti itu merupakan satu "ancaman penting " pada Jepang. Cina, sekutu paling dekat Korut, menyebut ujicoba nuklir itu sebagai "kurang ajar" dan mengimbau tetangganya itu untuk menghentikan setiap tindakan yang akan memperburuk situasi, Seoul dan Beijing-- yang sangsi atas ketidaksabilan di semenanjung Korea--- sebelumnya menolak mendukung pemojokan Korut, tapi Tokyo mendukung tindakan keras terhadap Pyongyang. Akan tapi, ketiga negara itu sepakat Pyongyang harus menghentikan boikot hampir setahunnya bagi perundingan enam negara untuk mengakhiri program nukilr Korut. "Saya kira Korut tidak berusaha untuk meningkatkan ketegangan yang dapat membawa pada konfrontasi militer.... Saya kira mereka berusaha menanggapi dari satu sisi," kata Albright. Korut mengumumkan niatnya untuk melakukan ujicoba bom nuklir pekan lalu, dan mengatakan tindakannya itu terpaksa dilakukan akibat apa yang disebutnya ancaman AS bagi perang nuklir dan sanksi ekonomi. Tapi Pyongyang mengatakan pihaknya tidak akan menjadi negara pertama menggunakan senjata nuklir. "Korut menggunakan pernyataannya ini sebagai satu alat tawar menawar untuk memperoleh pengaruh agar Washington menanggapinya secara serius," kata Dewi Fortuna Anwar, pengamat politik dari LIPI dan mantan penasehat presiden. Seorang pejabat AS, yang berbicara tidak bersedia disebutkan namanya, mengatakan Korut memberikan Cina waktu 20 menit peringatan tentang ujicoba nuklirnya dan Cina segera memberitahu AS, Jepang dan Korsel, demikian Reuters.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006