Jakarta (ANTARA News) - Ganda campuran asal Tiongkok, Xu Chen-Ma Jin menegaskan jika pihaknya mampu memanfaatkan kelelahan Liliyana Natsir untuk bangkit dan akhirnya memenangkan pertandingan semifinal BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014.
Pada pertandingan di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu, unggulan ketiga kejuaraan dengan total hadiah 750 ribu dolar AS ini mampu unggul rubber game 18-21, 21-12, 21-15 atas pasangan Tontowi Ahmad- Liliyana Natsir.
"Di game ketiga saya melihat Liliyana kondisinya sudah menurun. Makanya kami terus menekan meski kami sendiri sebenarnya juga mengalami kelelahan," kata Xu Chen usai pertandingan.
Menurut dia, pada pertandingan semifinal tadi pihaknya membutuhkan tenaga ekstra untuk menghadapi pasangan unggulan kedua itu. Apalagi pihaknya sudah sering bertemu dengan andalan Indonesia itu di berbagai kejuaraan.
Meski demikian, kata dia, setiap bertemu selalu menggunakan strategi baru. Kondisi ini membuat dirinya harus mempelajari terlebih dahulu strategi bermain yang dilakukan oleh pasangan yang akrab dipanggil Owi/Butet itu.-
"Game pertama kita belum mengenal taktik lawan. Strategi yang digunakan berbeda dengan pertemuan kami sebelumnya," kata Xu Chen menambahkan.
Baru pada game kedua kejuaraan yang didukung Djarum Foundation itu, kata dia, pihaknya mulai menguasai pertandingan. Bahkan perolehan poin cukup jauh meninggalkan pasangan terbaik tuan rumah itu.
Setelah mengambil game kedua, pasangan Xu Chen-Ma Jin sangat dominan di game tiga. Meski demikian Owi-Butet tidak menyerah begitu saja. Melalui pertandingan yang alot akhirnya unggulan tiga itu mampu unggul kembali dengan skor 21-15.
Dengan hasil ini pasangan ganda campuran Tiongkok melenggang ke final dan akan berhadapan dengan pasangan asal Denmark, Joachim Fischer Nielsen-Christinna Pedersen setelah mengalahkan pasangan Korea, Lee Yong Dae-Shin Seung Chan dengan 21-18, 21-15.
Sementara itu Liliyana Natsir membantah jika dirinya mengalami penurunan stamina. Pemain kenyang pengalaman itu menilai perbedaan perolehan poin yang jauh membuat dirinya harus bekerja keras. Apalagi pasangan Tiongkok mendominasi jalannya pertandingan.
"Dia dengan gaya apa saja mudah untuk mendapatkan poin karena jarak kita terlalu jauh. Lawan mengontrol kita. Untuk masalah stamina saya rasa tidak ada masalah," kata pemain yang akrab dipanggil Butet itu. (B016/A011)
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014