Ambon akan menjadi kota tempat saya menggelar konser 20 tahun berkarya di dunia musik, ini awalnya hanya rencana tetapi saya didukung oleh pemerintah daerah setempat,"Ambon (ANTARA News) - Musisi berdarah Maluku Glenn Fredly berencana akan menggelar konser 20 tahun berkarya di kota Ambon pada 2015.
"Ambon akan menjadi kota tempat saya menggelar konser 20 tahun berkarya di dunia musik, ini awalnya hanya rencana tetapi saya didukung oleh pemerintah daerah setempat," katanya di Ambon, Sabtu.
Menurut dia, terobosan yang dilakukan dirinya untuk menggelar konser ini di Ambon cukup beralasan. Selain sebagai tanah kelahirannya, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon telah mencanangkan sebagai kota musik.
"Secara ide, konsep dan pihak terkait sudah memberi support. Ambon dicanangkan sebagai city of music atau kota musik. Jadi kenapa nggak kalau saya adakan konsernya disana," kata Glenn.
Ia mengatakan, Ambon sebelum dicanangkan sebagai kota musik, merupakan kota yang melahirkan musisi hebat Indonesia seperti Harvey Malaiholo, Bob Tutupoly, Ruth Sahanaya, almarhum Broery Pesulima dan musisi lainnya.
"Mereka semua musisi berdarah Maluku yang tidak hanya terkenal di Indonesia tetapi juga di mancanegara, karena itu tidak salah kalau kota Ambon sebagai ibu kota provinsi Maluku ini, dicanangkan sebagai kota musik," ujarnya.
Ia menjelaakan, dirinya ingin mengulang kesuksesan pada konser 17 tahun berkarya yang dimulai dari di kota Medan dan berkahir di Jakarta.
"Konser 20 tahun berkarya ini, saya ingin berbagi sukacita dengan basudara (saudara) di Maluku. Jika sebelumnya saya menggelar di pulau Jawa dan Sumatera, apa salahnya kalau tahun depan di Ambon," tandas Glenn.
Selain mempersiapakn konser 20 tahun berkarya, Glenn Fredly juga menjadi produser film Cahaya Dari Timur Beta Maluku.
"Film cahaya dari timur yang digarap sutradara Angga Dwimas sasongko telah diputar diseluruh bioskop di Indonesia mulai 19 Juni lalu. Saya berharap film ini bisa menjadi inspirasi bagi kita, bahwa orang Maluku hebat dan harub berjuang bersama untuk memajukan daerah," katanya.(*)
Pewarta: Penina Mayaut
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014