Pamekasan (ANTARA) - Polres Pamekasan, Jawa Timur, terus menggencarkan distribusi bantuan air bersih ke sejumlah desa terdampak kekeringan di wilayah itu.

Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Polsek Galis bersama Polres Pamekasan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan, Rabu.

Tim gabungan ini mendistribusikan bantuan air bersih ke warga Dusun Candi, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan.

"Warga Dusun Candi di Desa Polagan, Kecamatan Galis menjadi sasaran distribusi bantuan air bersih, karena sumber air warga saat ini sudah banyak yang kering," kata Kapolsek Galis AKP Nining Dyah saat memimpin distribusi bantuan air bersih itu, Rabu.

Ia menuturkan, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan sebelumnya dikenal sebagai desa subur, karena di desa itu banyak warga yang melakukan pengeboran dan memiliki sumur.

Baca juga: Pemkab Pamekasan kerahkan delapan tangki untuk bantu kekeringan

Namun, sejak sepekan lalu, sebagian sumur warga sudah banyak yang mengering, sehingga membutuhkan bantuan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

"Dusun Candi di Desa Polagan, Kecamatan Galis ini merupakan dusun yang paling parah, karena lokasinya di dekat pantai," katanya.

Kegiatan distribusi bantuan air bersih ini juga dimanfaatkan langsung oleh aparat kepolisian dari jajaran Polres Pamekasan dan Polsek Galis menyampaikan sosialisasi tentang Pilkada 2024.

Para petugas ini mengajak masyarakat agar mereka ikut berperan aktif dalam menjaga situasi yang kondusif.

Baca juga: Polres Trenggalek distribusikan air bersih ke desa kekeringan

"Sebentar lagi Pamekasan akan menggelar pilkada, bagi bapak dan ibu yang beda pilihan, jangan sampai bertengkar, mari kita jaga kerukunan," ucap Nining.

Sementara itu, berdasarkan data BPBD Pamekasan, jumlah desa yang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih pada musim kemarau tahun ini sebanyak 75 desa yang tersebar di 10 kecamatan. Jumlah ini bertambah dibanding tahun lalu yang hanya 72 desa.

Menurut Pelaksana Tugas Kepala BPBD Pamekasan Akhmad Dhofir Rosidi, jenis kekeringan yang terjadi di Pamekasan selama ini ada dua yakni kekeringan langka dan kekeringan kritis.

Kekeringan kritis terjadi saat kebutuhan air mencapai 10 liter lebih per orang per hari, sementara jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan air bersih sejauh 3 kilometer bahkan lebih.

Baca juga: Polisi bantu distribusikan air bersih terdampak kekeringan Situbondo

Sedangkan kering langka terjadi saat kebutuhan air di bawah 10 liter saja per orang per hari, sedangkan jarak tempuh dari rumah warga ke sumber air terdekat antara 0,5 kilometer hingga 3 kilometer.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024