Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia menegaskan kembali sikapnya yang tidak dapat menerima uji coba nuklir yang dilakukan oleh Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) dengan alasan apapun.
"Uji coba nuklir RRDK hanya akan menambah ketegangan baru dan mengganggu penciptaan stabilitas di kawasan Asia Pasifik," kata jurubicara Departemen Luar Negeri Desra Percaya kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Menurut Jubir Deplu-RI, uji coba itu pun dapat memicu terjadinya proliferasi senjata nuklir di kawasan serta menghambat upaya perlucutan senjata nuklir secara komprehensif berdasarkan Traktak Pelarangan Penyebarluasan Senjata Nuklir (NPT).
Pemerintah Indonesia, kata Desra, berpandangan bahwa kepemilikan dan pengembangan senjata nuklir tidak menjamin keamanan bahkan kelangsungan suatu negara.
"Pemerintah Indonesia sangat prihatin atas prospek meluasnya perlombaan kepemilikan senjata nuklir di Asia, mulai dari kawasan Asia Barat sampai dengan Asia Timur, sementara di benua lainnya menyusut," katanya.
Oleh karena itu, lanjut dia, Pemerintah Indonesia mendesak pemerintah RRDK agar uji coba nuklir yang dilakukannya tidak diikuti dengan pengembangan senjata nuklir.
Selain itu sebagaimana pernyataan Jubir Deplu-RI sebelumnya saat menanggapi pengumuman rencana uji coba nuklir Korea Utara pekan lalu, Pemerintah Indonesia juga mendesak para peserta perundingan enam pihak --Korea Utara, Korea Selatan, Amerika Serikat, Cina, Rusia, dan Jepang-- serta masyarakat internasional agar secara sungguh-sungguh memaksimalkan peluang yang semakin terbatas dalam mencari solusi damai dari masalah nuklir Korea Utara.
Sementara itu, Korea Utara diduga telah melakukan ujicoba nuklirnya di bagian timur negaranya Senin pagi, kata kantor berita Korea Selatan, Yonhap, mengutip seorang pejabat senior Departemen Pertahanan, Senin.
"Kami dapati suara ledakan dari Hwadaeri dekat Kilju di provinsi Hamgyong Utara pada pukul 10:36 waktu setempat," kata Yonhap mengutip pejabat yang tak mau disebutkan identitasnya itu.
Kantor kepresidenan Korea Selatan mengatakan, badan intelijen negara mendeteksi gempa berkekuatan 3,58 magnitudo di sekitar wilayah provinsi Utara pada sekitar pukul 10:00 waktu setempat, kata Yonhap.
Sedangkan, Cina --negara yang dianggap memiliki hubungan dekat dengan Korea Utara-- Senin, mengatakan pihaknya menentang ujicoba nuklir Korea Utara itu, dan meminta Pyongyang menghentikan aksinya yang bisa memperburuk situasi itu.
Cina juga menghimbau Korea Utara untuk kembali ke meja perundingan enam-pihak, yang bertujuan untuk membongkar program nuklir Korea Utara.
Perundingan-perundingan telah macet hampir setahun, akibat aksi boikot Korea Utara atas sanksi ekonomi dari Amerika Serikat.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006