Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjadi salah satu tokoh yang turut dipanggil Prabowo Subianto ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10). 

Pemanggilan ini bertujuan untuk membicarakan susunan kabinet yang akan diusung Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih di pemerintahan nantinya.

Budi juga mengungkapkan bahwa Presiden Terpilih Prabowo Subianto menunjuk dirinya untuk kembali menjadi Menteri Kesehatan di dalam kabinetnya nanti.

"Tadinya saya mau pamit, mohon maaf kalau ada kesalahan, tapi ternyata Tuhan menginginkanya lagi. Jadi selamat menikmati lima tahun ke depan dengan saya dengan segala sukacita yang diberikan," ungkap Budi Gunadi Sadikin ketika menutup sambutannya di acara topping off RSPON Jakarta, Selasa (15/10). 

Budi Gunadi juga menyampaikan bahwa salah satu pekerjaannya nanti adalah meningkatkan pelayanan kesehatan bagi para tenaga kesehatan dan menjadikan Indonesia sebagai tujuan berobat bagi masyarakat.

Profil Budi Gunadi Sadikin

Budi Gunadi Sadikin adalah seorang profesional dan birokrat Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Lahir pada 6 Mei 1964 di Bogor, Jawa Barat, Budi merupakan sosok yang memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang kuat dalam dunia ekonomi dan perbankan sebelum akhirnya beralih ke sektor kesehatan.

Penunjukan Budi sebagai Menteri Kesehatan oleh Presiden Joko Widodo pada 23 Desember 2020 adalah langkah strategis untuk menghadapi pandemi COVID-19, mengingat kapasitas manajerial dan kemampuannya dalam mengelola krisis.

Pendidikan

Budi menyelesaikan pendidikan sarjananya di bidang fisika nuklir di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1988.

Meskipun latar belakang akademisnya lebih berfokus pada sains, namun kariernya justru berkembang di sektor ekonomi dan bisnis.

Ia sempat mengikuti pelatihan manajemen finansial dan perbankan di Chartered Financial Consultat (CHFC) dan Chartered Life Underwriter (CLU) dari Singapore Insurance Institute pada tahun 2004.

Karier di dunia perbankan

Budi Gunadi Sadikin memulai kariernya sebagai Staf Teknologi Informasi di IBM Asia Pasifik yang berbasis di Tokyo, Jepang.

Setelah itu, ia melanjutkan kariernya di IBM Indonesia, di mana posisi terakhir yang dipegangnya adalah sebagai Systems Integration & Professional Services Manager hingga tahun 1994.

Pada tahun yang sama, Budi pindah ke Bank Bali dan menjabat di berbagai posisi penting, termasuk General Manager Electronic Banking, Chief General Manager untuk wilayah Jakarta, serta Chief General Manager Human Resources, yang dipegangnya hingga tahun 1999.

Setelah meninggalkan Bank Bali, Budi bergabung dengan ABN Amro Bank Indonesia, di mana ia menjabat sebagai Direktur Consumer Banking hingga tahun 2004.

Selanjutnya, ia melanjutkan kariernya sebagai Executive Vice President Consumer Banking di Bank Danamon, serta menjabat sebagai Direktur di Adira Quantum Multi Finance.

Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri, setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Mikro dan Retail Banking. Selama kepemimpinan-nya di Bank Mandiri dari 2013 hingga 2016, Budi berhasil membawa bank tersebut ke posisi yang lebih solid dengan berbagai inovasi di bidang digital banking.

Selain itu, Budi juga sempat menjadi Staff Khusus Menteri BUMN Rini Sumarno pada tahun 2016-2017, ia dipercaya untuk memimpin transformasi di beberapa BUMN strategis.

Peran di Kementerian Kesehatan

Pengalaman Budi yang luas di dunia perbankan dan manajemen krisis menjadi pertimbangan utama ketika Presiden Joko Widodo memintanya untuk memimpin Kementerian Kesehatan di tengah pandemi COVID-19.

Meskipun tidak memiliki latar belakang medis, Budi dinilai memiliki kemampuan manajemen yang dibutuhkan dalam mengatasi krisis kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini.

Di bawah kepemimpinan-nya, Kementerian Kesehatan menginisiasi beberapa program penting, termasuk percepatan vaksinasi COVID-19 di seluruh Indonesia.

Salah satu langkah signifikan yang dilakukan Budi adalah pendistribusian vaksin COVID-19 dan pengaturan strategi vaksinasi massal di seluruh pelosok Indonesia.

Selain itu, ia juga berfokus pada penguatan sistem kesehatan nasional, termasuk peningkatan fasilitas kesehatan di daerah terpencil dan peningkatan kapasitas rumah sakit dalam menangani pasien COVID-19.

Tantangan dan prestasi

Selama menjabat sebagai Menteri Kesehatan, Budi menghadapi tantangan besar, mulai dari lonjakan kasus COVID-19 hingga krisis logistik vaksin.

Namun, dengan pendekatan manajemen berbasis data dan kolaborasi lintas sektor, Budi berhasil meminimalisir dampak pandemi dan mengoptimalkan distribusi vaksinasi di seluruh Indonesia.

Selain berfokus pada pandemi, Budi juga berupaya meningkatkan transformasi digital di sektor kesehatan, mempermudah akses masyarakat terhadap layanan kesehatan melalui teknologi digital, serta mendorong reformasi sistem kesehatan agar lebih tanggap terhadap krisis di masa depan.

Baca juga: Kemenkes: SATUSEHAT Logistik upaya efisiensi monitoring stok vaksin

Baca juga: Menkes: Produksi PET Scan domestik dapat tekan perjalanan medis ke LN

Baca juga: Presiden Terpilih panggil Menkes, bahas hal dokter hingga vaksin TB

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024