MRT Jakarta lebih unggul dibanding 30 operator dari Eropa, Amerika, maupun Asia
Jakarta (ANTARA) - PT MRT Jakarta (Perseroda) mencatat sebanyak 29.430.945 orang telah menggunakan layanan MRT sepanjang Januari hingga September 2024 atau kuartal III 2024.

Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, menyatakan angka ini menunjukkan sekitar 107 ribu orang per hari memakai transportasi ini.

Baca juga: Hanya 20 persen pengguna MRT Jakarta beli tiket lewat aplikasi
 
Bahkan, saat hari kerja Senin-Jumat, sambung dia, angka keterangkutan telah mencapai 120-130 ribu orang per hari.
 
Ahmad mengutip survei kepuasan pelanggan 2024 yang diinisiasi oleh Community of Metros (COMET) mengemukakan bahwa dengan ketepatan waktu 100 persen, baik waktu tempuh, tunggu, hingga kedatangan kereta, MRT Jakarta lebih unggul dibanding 30 operator dari Eropa, Amerika, maupun Asia.
 
Adapun sejauh ini, tren peningkatan angka keterangkutan (ridership) berada di lima stasiun, yaitu Dukuh Atas BNI, Bundaran HI Bank DKI, Lebak Bulus Grab, Blok M BCA, Senayan Mastercard, dan Istora Mandiri.

Baca juga: BI DKI: Pertumbuhan ekonomi Jakarta terjaga berkat dukungan investasi
 
Sejumlah faktor seperti integrasi antarmoda dan gedung di sekitar stasiun, transit mitra pengumpan (feeder), dan program gaya hidup dan kegiatan mendorong peningkatan tersebut.
 
Lalu, guna menaikkan angka keterangkutan, PT MRT Jakarta (Perseroda) bekerja sama dengan berbagai pihak, terutama dari industri wisata seperti sektor kuliner, aktivitas, hingga pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, hingga promo tiket di sejumlah tempat wisata.
 
Ahmad mengatakan kerja kolaborasi dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan (feeder) juga mendorong peningkatan angka keterangkutan.

Baca juga: MRT Jakarta tambah jadwal operasi pada 12-13 Oktober dukung event lari
 
Lebih jauh lagi, moda pengumpan ini juga mengangkut dari kawasan hunian langsung menuju stasiun terdekat.
 
Ahmad mengatakan hadirnya angkutan pengumpan ini akan berdampak tidak saja terhadap kenaikan angka keterangkutan, namun juga mendorong kebudayaan menggunakan platform berbagi kendaraan (ride sharing).
 
Secara angka, operator pengumpan ini menyumbang sekitar 22--23 persen angka keterangkutan dari total ridership MRT Jakarta.
 
 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024