Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyatakan bahwa sejumlah investor asing yang masuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Kalimantan Timur, mengalami tren peningkatan.

"Ya kalau kita lihat memang investasi di IKN kan awalnya memang dimulai oleh investasi dalam negeri ya. Tetapi dalam sebulan terakhir terutama itu kita lihat investasi yang masuk ini sudah mulai dari luar negeri," kata Rosan dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, tren pertumbuhan investasi asing yang masuk ke IKN, seiring dengan terbentuknya ekosistem investasi yang lebih baik.

Salah satu contoh adalah investasi dari Singapura, yang merupakan hasil dari kunjungan Rosan ke negara tersebut tak lama setelah dirinya dilantik.

Salah satu perusahaan Singapura, Sembcorp Utilities Pte Ltd, telah berinvestasi dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (solar panel) di IKN.

Proyek ini diperkirakan menghasilkan tenaga listrik sebesar 5-6 MW dengan nilai investasi mencapai 60 juta dolar AS.

"Saya waktu itu pas baru dilantik saya ke Singapura. Alhamdulillah mereka kemudian berinvestasi di sana (IKN), Sembcrob Singapura. Mereka investasi di solar panel, di sana kurang lebih nilainya 60 juta dolar AS. Insya Allah akhir tahun ini sudah selesai. Jadi, kan tenaganya jadi tenaga bersih tuh di IKN," ujar Rosan.

Selain itu, investasi dari Australia juga sudah mulai masuk ke IKN, terutama dalam sektor pendidikan. Australia telah melakukan groundbreaking untuk pembangunan sebuah sekolah, yang menjadi bagian dari pengembangan infrastruktur sosial di ibu kota baru.

"Kedua investasi yang sudah groundbreaking, kebetulan saya juga menghadiri langsung (dan) oleh Bapak Presiden juga, pembangunan sekolah oleh Australia," terang Rosan.

Tak hanya Australia, investor dari China juga turut ambil bagian dalam pembangunan properti di IKN. Perusahaan Delonix telah memulai pembangunan mal dan hotel di kawasan tersebut.

Investor Rusia juga tidak ketinggalan. Magnum Estate dari Rusia telah melakukan groundbreaking untuk pembangunan apartemen, mal, hotel, dan properti mixed-use lainnya.

"Rusia juga Magnum Estate membangun apartemen, mall, mixed use dan hotel. Kemudian ada juga restoran, membangun cukup besar juga di IKN sudah groundbreaking juga. Izinnya 13 hari kita terbitkan. Kita lihat semuanya baik," ucapnya.

Dalam sektor kesehatan, lanjut Rosan, rumah sakit Hermina dan Mayapada juga telah dibangun oleh investor dalam negeri.

Ia mengatakan bahwa pemerintah terus melakukan penjajakan dengan berbagai perusahaan, terutama dari Singapura dan negara lainnya.

Dengan adanya investasi dari satu negara, seperti Singapura, kepercayaan diri investor lain turut meningkat, mengingat perusahaan BUMN dari negara tersebut telah berkomitmen menanamkan modal di IKN.

"Karena biasanya begini, begitu investasi sudah masuk dari satu negara dalam hal ini Singapura sudah masuk, mereka tentunya akan melihat bahwa ini dari BUMN mereka saja sudah masuk, berarti ini kan memberikan kepercayaan," kata Rosan pula.

BKPM juga memastikan bahwa investasi yang masuk ke IKN adalah investasi berkualitas.

"Kita juga malah memastikan investasi yang masuk ke IKN ini, investasi yang berkualitas juga, ini kan Ibu Kota Negara, jadi investasi yang berkualitas," tegas Rosan.

Baca juga: Realisasi investasi capai Rp9.117,4 triliun selama 10 tahun era Jokowi
Baca juga: Sejumlah pengusaha pertambangan siap berinvestasi di IKN
Baca juga: Menparekraf: Nilai investor tiga negara asing di IKN Rp1 triliun

 

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024