pada akhirnya dapat menjadi tempat edukasi dan wisata budaya bagi generasi muda
Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Administrasi Jakarta Timur M Anwar menyebutkan pembangunan Tugu Pusaka Golok Cakung merupakan salah satu upaya melestarikan kebudayaan lokal di Cakung, khususnya Betawi.
Baca juga: DKI tetapkan hampir 300 objek cagar budaya hingga 2024
Menurut dia, Golok Cakung merupakan salah satu warisan kebanggaan yang tidak hanya bernilai sejarah, tapi cerminan jati diri masyarakat setempat.
"Tentunya, warisan ini mengandung nilai-nilai keberanian, kearifan lokal serta semangat gotong royong yang harus dijaga dan diteruskan," kata dia.
Anwar mengapresiasi para komunitas pelestari untuk terus menjaga dan merawatnya sebagai cagar budaya.
Baca juga: Cagar budaya dari bawah tanah
"Diharapkan, pembangunan Tugu Pusaka Golok Cakung ini dapat berjalan lancar dan pada akhirnya dapat menjadi tempat edukasi dan wisata budaya bagi generasi muda agar mereka bisa mengenal dan menghargai nilai nilai positif leluhur,” ujarnya.
Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta, Rio Sambodo, menambahkan Kota Jakarta sesungguhnya adalah kota budaya dan perjuangan yang menyimpan banyak sejarah tentang pergerakan rakyat.
Dengan adanya pembangunan Tugu Pusaka Golok Cakung itu, kata dia, mencerminkan warga khususnya masyarakat Betawi yang bukan sekedar obsesi atau simbol semata.
Baca juga: Pemkot Jakpus bentuk tim untuk cek bangunan di Menteng
Sementara itu, Pembina Pelestarian Pusaka Golok Cakung, KH. Lutfi Hakim mengungkapkan rasa syukur dan bangga terhadap pembangunan Tugu Pusaka Golok Cakung sebagai ikon sejarah cagar budaya Betawi.
"Pusaka Golok Cakung telah ditetapkan sebagai benda cagar budaya yang dibuat sejak abad ke-12. Ini menjadi perhatian dan semangat kita bersama sebagai masyarakat Betawi dalam menyikapi Jakarta sebagai kota global. Sehebat apapun infrastrukturnya jika masyarakatnya tidak berbudaya, maka menjadi sangat memprihatinkan," kata Ketua umum Forum Betawi Rempug (FBR) itu.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024