Berarti P3PD bisa memangkas waktu 30 tahun untuk melatih aparatur desa di Jatim.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) La Ode Ahmad P. Bolombo mengatakan bahwa Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) berhasil memangkas waktu pelatihan untuk meningkatkan kapasitas aparatur desa hingga puluhan tahun.

La Ode mencontohkan pelaksanaan peningkatan kapasitas aparatur desa di Jawa Timur. Menurut keterangan yang didapat dari Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Jatim, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jatim hanya mampu untuk melatih 500 aparatur desa setiap tahunnya.

"Jatim melalui P3PD berhasil melatih 15.000 aparatur desa. Artinya 15.000:500, yaitu 30. Berarti P3PD bisa memangkas waktu 30 tahun untuk melatih aparatur desa di Jatim," kata La Ode dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Selain itu, dia memuji antusiasme peserta pelatihan aparatur desa (gampong) dari Aceh.

Provinsi paling ujung Pulau Sumatera ini paling banyak mengirimkan pesertanya untuk dilatih pada tahun 2024. Bahkan, jumlah pesertanya melebihi peserta dari provinsi-provinsi di Pulau Jawa.

Ia berharap mereka terus belajar mengasah pengetahuan melalui sistem pembelajaran online (Learning Management System/LMS).

"Saya harap teman-teman di Aceh bisa belajar lewat LMS supaya bisa kampung-kampung di Aceh harus tergabung dengan internet," ujarnya.

Baca juga: Kemendagri luncurkan LMS Pamong Desa tingkatkan kapasitas desa
Baca juga: Kemendagri-BPJS Ketenagakerjaan fasilitasi perlindungan jamsos desa


La Ode juga memandang pentingnya keterhubungan antara antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemerintah desa.

"Jangan yang di atas frekuensinya FM, di bawah AM. Jadi, yang di atas perlu diturunkan sedikit, yang bawah perlu peningkatan, supaya ketemu," jelas La Ode.

Sementara itu, Direktur Fasilitasi Kerjasama, Lembaga Pemerintahan Desa, dan Badan Permusyawaratan Desa Ditjen Bina Pemdes Kemendagri Murtono menambahkan bahwa tingkat kehadiran peserta di Aceh mencapai 98,94 persen atau sebanyak 17.559 peserta.

Adapun jumlah desa yang dilatih juga mencapai lebih dari 99 persen.

"Ke depan bagi aparatur desa, baik yang sudah pernah ikut pelatihan maupun belum, dapat belajar melalui LMS," ucap Murtono.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Aznal Zahri menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan solusi bagi aparatur gampong untuk memperbaiki kinerja, motivasi, dan dedikasi.

"Pesertanya ada yang kepala 6, umur 65 tahun, ada yang kepala 2. Akan tetapi, yang kepala 6 ini semangatnya luar biasa. Selama 4 hari penuh ikuti setiap pelatihan sampai selesai," pungkas Aznal.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024