Tanjung Selor (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) melakukan uji coba Program Makan Bergizi Gratis untuk pertama kalinya di luar Pulau Jawa, yakni di SDN 002 Malinau Kota, Kabupaten Malinau.

“Uji coba program unggulan Presiden terpilih Prabowo Subianto ini diikuti oleh 653 siswa SDN 002 Malinau dan sukses. Ini adalah yang pertama di luar Jawa,” kata Pjs Gubernur Kaltara Togap Simangunsong di Malinau, Rabu.

Baca juga: Pemprov Kaltara bersiap laksanakan Program Makan Bergizi Gratis

Ia mengatakan tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan gizi anak sekolah dasar, sekaligus menurunkan angka stunting. Jangka panjangnya, program ini sangat penting untuk masa depan anak-anak. Dengan asupan gizi yang lengkap, diyakini generasi saat ini tumbuh sehat dan cerdas.

Salah satu fokus utama dalam uji coba ini adalah perkiraan biaya produksi per porsi makanan. Hasil sementara, biaya produksi di Malinau dan daerah lain di Kaltara diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah di Pulau Jawa.

"Kalau di Jawa Rp15 ribu per menu, kalau di Kaltara saya yakin lebih dari itu, dan ini wajar, karena ada perbedaan indeks kemahalan di setiap daerah, khususnya di Kaltara,” kata Togap.

Menu makanan yang disajikan dalam program ini telah disesuaikan dengan standar gizi yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional. Tim dari Badan Gizi Nasional juga hadir dalam uji coba di Malinau untuk memastikan semua sesuai dengan standar.

Baca juga: Urgensi Program Makan Bergizi Gratis bagi Indonesia Emas 2045

Baca juga: Anggota DPR usul Program Makan Bergizi Gratis dibarengi edukasi


Setelah Malinau, uji coba akan dilakukan di beberapa kabupaten/kota lainnya di Kaltara, yakni di Kota Tarakan pada 19 Oktober dan di Kabupaten Nunukan pada 24 Oktober. Di Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Bulungan akan diujicobakan pada awal November 2024.

"Kami mengapresiasi dukungan dari pemerintah daerah Malinau dan seluruh pemangku kepentingan bahwa kerja sama yang baik, kita yakin program ini berjalan sukses," ujarnya.

Pewarta: Muh. Arfan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024