Jakarta (ANTARA News) - Calon presiden yang diusung koalisi pimpinan Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menjanjikan sebagian besar lahan hutan rusak, yang menurut dia luasnya mencapai 77 juta hektare, akan diubah jadi lahan pertanian produktif, agar dapat mendongkrak produksi pangan domestik.

"Yang sudah rusak 77 juta hektar. Ini adalah tantangan kita, sebagian dengan kemampuan kita akan kita rubah kadi lahan produktif," ujar Prabowo dalam diskusi dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN), di Jakarta, Jumat malam.

Menurut dia, harga komoditas pangan telah melonjak signifikan sebesar 80 persen selama 10 tahun terakhir, terutama untuk komoditas jagung yang mencapai 97 persen.

"Sedangkan (harga) kedelai naik sekitar 79 persen. Nah bagaimana ini? Namun, kami melihat kami masih ada kesempatan, untuk merubah ini," ujar dia.

Capres yang berpasangan dengan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa ini mengatakan Indonesia butuh 20 tahun untuk menggiatkan berbagai terobosan guna menutupi kekurangan pasokan pangan dari domestik.

"Dengan 20 tahun itu, kita punya kesempatan untuk perbaiki kesejahteraan dan pendapatan kita," ujarnya.

Menurut Prabowo, masalah ketahanan pangan telah menjadi prioritas kebijakannya jika dia terpilih menjadi Presiden 2014-2019, selain ketahanan energi.

Menurut KADIN, masalah ketahanan pangan menjadi isu krusial yang harus dihadapi dengan solusi tepat dan efektif dari capres dan cawapres.

Dari data KADIN, konsumsi masyarakat Indonesia akan meningkat 70 persen karena pertumbuhan penduduk 30 persen per tahunnya. Oleh karena itu, Indonesia perlu terobosan untuk meningkatkan produksi pangan terutama untuk komoditi penting seperti padi, jagung dan lainnya.

Pemilu Presiden, 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

(I029/Y008)

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014