Salah satu hal yang dimintakan oleh DPR kepada calon Kepala BIN yang baru adalah untuk tetap menjaga stabilitas Negara Kesatuan Republik Indonesia

Jakarta (ANTARA) - DPRI RI meminta Letjen TNI (Purn) Muhammad Herindra sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menjaga stabilitas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dia menyebut hal itu disampaikan saat pimpinan DPR bersama tim perwakilan dari delapan fraksi di parlemen melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap Herindra sebagai calon Kepala BIN di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.

"Salah satu hal yang dimintakan oleh DPR kepada calon Kepala BIN yang baru adalah untuk tetap menjaga stabilitas Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Puan saat konferensi pers usai memimpin jalannya uji kelayakan yang berlangsung secara tertutup.

Dia lantas berkata, "Kemudian bagaimana kemudian tetap menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia ini bisa berjalan sebagaimana satu negara yang memang utuh."

DPR RI, kata dia, juga meminta Herindra untuk menjaga konsistensi tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi) BIN dapat bekerja secara netral.

"Kemudian bekerja bukan ke dalam saja, tapi juga menjaga tugas tupoksi-nya itu untuk ke luar, maksudnya ke luar negeri," ujarnya.

Baca juga: DPR setujui pencalonan Herindra sebagai Kepala BIN

Baca juga: Ketua DPR sebut Jokowi usulkan Herindra sebagai calon Kepala BIN

Sementara itu, Herindra menuturkan dirinya dipesankan oleh presiden terpilih yang juga Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto untuk mengedepankan kolaborasi dan menjaga keutuhan NKRI.

"Intinya kami harus berkolaborasi dengan semua stakeholders, intinya kami harus tetap menjaga keutuhan negara Indonesia," ucapnya.

Namun demikian, dia masih enggan membeberkan strategi dirinya untuk mengefektifkan kinerja intelijen di bawah kepemimpinan-nya kelak. "Nanti saja," kata dia.

Sebelumnya, DPR RI menyetujui pencalonan Letjen TNI (Purn) Muhammad Herindra sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) setelah melewati proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.

Persetujuan tersebut diambil berdasarkan pertimbangan pimpinan DPR bersama tim perwakilan dari delapan fraksi di parlemen terhadap proses uji kelayakan yang telah dilakukan Herindra hari ini.

"Hasil dari tim pertimbangan tersebut menyatakan Bapak Muhammad Herindra sebagai satu-satunya calon Kepala BIN dinyatakan kami terima," kata Puan saat konferensi pers usai memimpin jalannya uji kelayakan yang berlangsung tertutup itu.

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024