Limbah tongkol jagung di Desa Bihe banyak ditemukan di sini, dan biasanya hanya dibakar saja oleh masyarakat.

Kabupaten Gorontalo (ANTARA) - Mahasiswa Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) LPM Akurat Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melatih warga memproduksi arang briket di Desa Bihe, Kabupaten Gorontalo.

Ketua Ormawa Afief Nursyaban K Podomi, di Gorontalo, Rabu, mengatakan pelatihan itu merupakan rangkaian kegiatan dari Program Sekolah Perempuan dengan memanfaatkan limbah tongkol jagung.

"Limbah tongkol jagung di Desa Bihe banyak ditemukan di sini, dan biasanya hanya dibakar saja oleh masyarakat," ujar Afief.

Ia menjelaskan, limbah tongkol jagung dapat dimanfaatkan kembali dan memiliki nilai jual jika dijadikan arang briket. Dengan membawa narasumber yaitu Budiman yang merupakan salah seorang guru di Gorontalo.

Kegiatan pelatihan tersebut dilakukan untuk dua kelas, yaitu kelas A yaitu masyarakat Dusun Bihe Dan Liyawao, serta kelas B masyarakat Dusun Daenaa Dan Limu yang dihadiri oleh masyarakat peserta Sekolah Perempuan.

"Tongkol jagung bisa dimanfaatkan kembali, yaitu dengan cara mengubahnya menjadi arang briket atau masyarakat desa lebih mengenalnya dengan nama bara mati, yang tentunya dapat menjualnya dan menjadi pendapatan tambahan," kata dia pula.

Salah seorang warga peserta pelatihan Irawati S Nau mengatakan limbah tongkol jagung di desa itu sebelumnya tidak pernah dimanfaatkan dan hanya langsung dibakar.

"Kegiatan ini menambah pengetahuan bahwa ternyata tongkol jagung itu masih bisa lagi dimanfaatkan dan bisa dijual kembali hasilnya," kata Irawati.
Baca juga: Kalteng sediakan 62 ribu tongkol jagung bakar pecahkan rekor MURI
Baca juga: Unej kembangkan plastik ramah lingkungan dari tongkol jagung

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024