Jakarta (ANTARA) -
Ribka Haluk, yang kini menjabat sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah, disebut-sebut akan menjadi calon menteri di kabinet Prabowo-Gibran, setelah dirinya menjadi salah satu dari 49 tokoh yang diundang oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto ke Kertanegara IV, Jakarta, pada Senin (14/10).
 
Ribka Haluk muncul sebagai salah satu sosok perempuan yang diperhitungkan dalam kabinet Prabowo-Gibran. Selain itu, perempuan lain yang juga dipanggil ke Kertanegara antara lain Sri Mulyani (Menteri Keuangan), Veronica Tan, Meutya Hafid (Ketua DPP Golkar), dan Widiyanti Putri Wardhana.
 
Usai pertemuan, Ribka Haluk enggan mengungkapkan isi diskusinya dengan Prabowo. Ia menyatakan bahwa dirinya akan mendapat kepercayaan untuk menjalankan tugas-tugas dalam kepemimpinan Prabowo-Gibran mendatang.
 
Kehadiran Ribka Haluk di Kertanegara diprediksi akan mengantarkannya pada posisi Menteri, yang tentunya akan menjadi sejarah bagi masyarakat Tanah Papua. Pasalnya, Ribka Haluk akan menjadi perempuan asli Papua pertama yang diberi kepercayaan untuk menjabat sebagai menteri.
 
Dengan demikian, bagaimana sosok dan rekam jejak Ribka Haluk sehingga ia terpilih sebagai salah satu dari 49 tokoh yang dipanggil ke kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
 
Profil dan rekam jejak Ribka Haluk
 
Ribka Haluk lahir pada 10 Januari 1971 di Piramid, Jayawijaya, Irian Jaya. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Cenderawasih dan melanjutkan studi Magister Ilmu Administrasi di Universitas Garut. Ketekunannya dalam belajar membawanya meraih gelar Doktor dalam Ilmu Manajemen di Universitas Cenderawasih.
 
Usai menyelesaikan pendidikannya, Ribka Haluk memulai kariernya di dunia birokrasi setelah meraih gelar sarjana dari Universitas Cenderawasih, Jayapura. Ketertarikan Ribka dalam bidang administrasi publik dan pelayanan masyarakat mendorongnya untuk terlibat dalam pemerintahan.
 
Pada tahun 2001, Ribka menjabat sebagai Kasudin Peningkatan Kesejahteraan Keluarga di Kabupaten Jayawijaya, yang menjadi langkah awal dalam kariernya. Tidak lama kemudian, pada tahun 2004, ia dipercaya sebagai Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Jayawijaya.
 
Pada tahun 2009, Ribka menjabat sebagai Kasubbag Tata Usaha Kabupaten Jayawijaya, dan pada 2010 diangkat sebagai Sekretaris Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Jayawijaya.
 
Kariernya semakin berkembang saat menjabat sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Jayawijaya pada 2011, sebelum menjadi Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan Masyarakat Terisolir Provinsi Papua pada 2013.
 
Pada tahun 2014, Ribka menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial dan Permukiman Provinsi Papua. Kemudian, pada 2017, ia ditunjuk sebagai Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Mappi, dan pada 2020, kembali menjabat sebagai Pj Bupati Kabupaten Yalimo.
 
Tak hanya sampai di situ, Ribka melanjutkan kariernya di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai Staf Ahli bidang Aparatur dan Kepentingan Publik, di mana ia terlibat dalam pengembangan kebijakan dan program untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik serta memperkuat kapasitas aparatur pemerintahan.
 
Setelah saat itu, karier Ribka mencapai puncaknya pada November 2022, ketika ia diangkat sebagai Pj Gubernur Papua Tengah. Dengan jabatan ini, Ribka menjadi perempuan pertama yang menduduki posisi tersebut di Tanah Papua.
 
Dengan segudang pengalaman di pemerintahan, Ribka Haluk menjadi salah satu perempuan dari Tanah Papua yang dipanggil oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengisi posisi menteri di kabinetnya. Namanya mencuat sebagai calon menteri di era kabinet Prabowo-Gibran.
 
 

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024