Kami harus menghadapi cuaca, dengan angin, dingin, hujan, dan itu tidak akan mudah

Jakarta (ANTARA) - Pembalap Pertamina Enduro VR46 Marco Bezzecchi dan Fabio Di Giannantonio siap mengantisipasi berbagai faktor nonteknis seperti perubahan cuaca dan angin yang cukup kencang menjelang Grand Prix Australia di Sirkuit Phillip Island, akhir pekan ini.

“Phillip Island adalah lintasan yang dapat dinikmati. Dengan karakteristik trek yang sangat cepat terutama pada sektor terakhir, serta pemandangannya yang sangat indah,” kata Bezzecchi, dikutip dari keterangan resmi Pertamina Enduro VR46, Rabu.

“Seperti biasa, kami harus menghadapi cuaca, dengan angin, dingin, hujan, dan itu tidak akan mudah, tetapi itu adalah aspek yang kami tahu harus kami pertimbangkan,” ujaenya menambahkan.

Berada di posisi kesembilan dalam klasemen umum dengan 134 poin dan bangkit dari posisi ketujuh di GP Jepang, Bezzecchi berada dalam momen pertumbuhan yang konstan.

Baca juga: Bezzecchi sebut hasil di Misano buah dari strategi yang tepat dan aman

Lebih nyaman dalam berkendara dan termotivasi untuk sepenuhnya memanfaatkan karakteristik lintasan Australia yang menjadi tempatnya meraih gelar Rookie of the Year pada tahun 2022, Bezzecchi ingin mengukuhkan dirinya di antara pembalap paling kompetitif di akhir musim.

“Di Jepang, kami tampil bagus, mungkin kami tidak sekompetitif di Mandalika, tetapi kami berhasil meraih posisi yang solid dan bahkan dengan kondisi cengkeraman yang berbeda, kami berhasil mendekati kelompok pembalap terdepan,” ujar pembalap Italia itu.

Sependapat, Di Giannantonio sangat menantikan balapan mendatang di Phillip Island.

Dengan kemajuan fisik yang baik di Motegi serta jeda beberapa hari, membuat Diggia semakin bersemangat untuk berkompetisi dengan para pembalap lainnya di grid musim ini.

Pembalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team asal Italia, Fabio Di Giannantonio, mengikuti pemanasan jelang balapan MotoGP Grand Prix Inggris di sirkuit Silverstone di Northamptonshire, Inggris tengah, pada Minggu (4/8/2024). (ANTARA/AFP/Benjamin Cremel.)

Baca juga: Diggia siap kembali bersaing pada MotoGP Aragon usai cedera

“Sirkuit Phillip Island benar-benar unik dan merupakan salah satu favorit saya karena sangat cepat dan penuh kenangan manis. Di sini, pada tahun 2023, saya meraih podium pertama saya di MotoGP, momen yang tidak akan pernah saya lupakan,” ungkap Diggia.

“Saya melakukan beberapa pemeriksaan medis lagi, saya belum dalam kondisi 100 persen, jadi tidak akan mudah untuk mengelola akhir musim ini, tetapi saya akan berada di trek dan saya akan terus memberikan yang terbaik untuk kembali ke jalur pembalap terkuat,” imbuhnya.

Di sisi lain, Direktur Utama PT Pertamina Lubricants Werry Prayogi mengatakan, Bezzecchi dan Diggia masing-masing punya peluang besar pada GP Australia.

“Tahun ini tentu kami dan seluruh fans dari Indonesia berharap keduanya bisa mendulang hasil kompetitif. Meski tak mudah karena tantangan terbesarnya adalah kondisi cuaca yang berangin, hujan dan dingin. Tapi itu adalah bagian yang harus mereka lewati jika ingin mendapatkan prestasi terbaik hingga akhir musim nanti,” kata Werry.

Baca juga: MotoGP Australia jadi balapan krusial perebutan gelar juara dunia
Baca juga: Marc Marquez tatap MotoGP Australia usai raih podium ganda di Jepang

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024