Jakarta (ANTARA) - Saifullah Yusuf, yang baru saja dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi Menteri Sosial (Mensos) pada 11 September 2024 lalu, kini namanya berada dalam deretan calon menteri yang akan masuk ke kabinet Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Akrab dipanggil Gus Ipul, ia bukanlah tokoh baru dalam dunia politik. Sebelum menduduki jabatan sebagai Menteri Sosial menggantikan Tri Rismaharini, perjalanan karir politiknya sangat panjang, salah satunya Saifullah merupakan mantan Wali Kota Pasuruan periode 2021-2024.
Pada Senin (14/10), Saifullah menjadi salah satu tokoh yang diundang oleh Prabowo untuk hadir ke rumahnya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan.
Momen hadirnya 49 tokoh penting yang datang ke rumah Prabowo merupakan sosok yang akan menjadi menteri dalam kabinet Prabowo mendatang.
Perlu diketahui bahwasanya dalam kabinet Prabowo-Gibran bakal memiliki 44-46 menteri. Jumlah menteri tersebut lebih banyak dibandingkan kementerian kabinet Presiden Jokowi.
Sosok Saifullah pun dikabarkan akan melanjutkan jabatannya sebagai Menteri Sosial untuk periode Prabowo dalam memimpin pemerintahan selama lima tahun ke depan.
Lantas, siapakah Saifullah Yusuf ini? Simak profil lengkap beserta perjalanan karirnya sebagai calon menteri kabinet Prabowo.
Profil Saifullah Yusuf
Lahir pada 28 Agustus 1964, di Pasuruan, ia merupakan anak dari Ahmad Yusuf Cholil dan Sholichah Hasbullo. Saifullah juga merupakan keponakan dari Abdurrahman Wahid, Presiden RI ke-4.
Semasa kecilnya, Saifullah memiliki cita-cita mulia menjadi seorang guru madrasah. Ia pun mengenyam pendidikan yang bermula di SD Madrasah Ibtidaiyah Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang, SMP Islam Pasuruan, hingga SMA Negeri Pandaan.
Baca juga: Saifullah Yusuf diisyaratkan kembali jadi Mensos
Baca juga: Rekam jejak Pratikno, kandidat kuat menteri dalam kabinet Prabowo
Semasa kuliah, Saifullah memiliki keaktifan dalam berorganisasi dan sering kali dipercaya menjabat pengurusan organisasi yang ia ikuti. Tahun 1988-1990, Saifullah pernah menjadi sebagai Ketua Senat FISIP Unas.
Tidak hanya organisasi dalam kampus, ia pun aktif organisasi luar kampusnya. Tahun 1990-1992, ia juga dipilih menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Jakarta.
Saifullah pun pernah menjabat kedudukan tertinggi di GP Ansor yaitu sebagai Ketua Umum pada tahun 1999-2010 dan Wakil Sekjen pada tahun 1995.
Pengalaman organisasi yang ia miliki ternyata menjadi bekal dirinya memasuki dunia karir politiknya. Tahun 1999, Saifullah memutuskan untuk bergabung dalam partai politik PDI-P dan menjabat sebagai anggota DPR.
Saat itu, Saifullah menjadi lambang aliansi Gus Dur dan Megawati. Ketika hubungan keduanya mulai retak, tahun 2001 Saifullah keluar dari PDI-P dan melepaskan jabatannya sebagai anggota DPR.
Kemudian tahun 2001, Saifullah akhirnya merapat bersama PKB. Setelah satu tahun, ia pun menduduki jabatan sebagai Sekjen PKB periode 2002-2007 yang menang menyaingi rivalnya yaitu Alwi Shihab.
Berasal dari keturunan keluarga Nadhlatul Ulama (NU), tahun 2022 Saifullah ditunjuk sebagai Sekjen PBNU periode 2022-2027 yang diumumkan oleh Ketua Umum PBNU yaitu KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya saat itu.
Namun pada masa jabatannya itu, Saifullah terlibat konflik internal PKB yang berdampak pencopotan jabatannya sebagai sekjen dan menteri. Hingga akhirnya, posisi Saifullah pun dialihkan kepada Lukman Edy.
Tak berhenti sampai disana, Saifullah terus melanjutkan karir politiknya. Ia ikut serta dalam Pilgub Jawa Timur 2008 sebagai Wakil Gubernur bersama Soekarwo.
Akhirnya kandidat pasangan ini berhasil menang terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur dan dipercaya sampai dua periode yaitu tahun 2009-2019.
Posisi strategis lainnya yang pernah Saifullah duduki yakni sebagai Wali Kota Pasuruan periode 2021-2024. Hingga kini jabatan yang sedang ia jalankan sebagai Menteri Sosial yang baru dilantik pada penghujung periode Presiden Jokowi.
Pada tahun 2024, sosok Saifullah Yusuf kembali disebut akan menjadi salah satu menteri pilihan Prabowo.
Pengalamannya yang panjang di bidang pemerintahan membuatnya dianggap sebagai sosok yang tepat untuk membantu memajukan pemerintahan Prabowo yang akan mendatang.
Baca juga: Sosok Yusril Ihza Mahendra, calon menteri dalam kabinet Prabowo
Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2024