Beirut (ANTARA News) - Bom mobil di Provinsi Hama, Suriah barat, menewaskan 34 orang dan melukai lebih dari 50 lagi, kata kantor berita negara Suriah SANA, Jumat.
Serangan itu disebut pemboman oleh "teroris", katanya merujuk pada pemberontak melawan pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, kelompok pemantau anti-Bashar, mengatakan 37 orang tewas dan lebih dari 40 terluka dalam ledakan yang terjadi di Desa Hurra.
Beberapa hari sebelumnya, helikopter-helikopter militer Suriah menyerang dan menewaskan sembilan anak-anak di satu kamp pengungsi sipil dekat perbatasan Jordania, Rabu, kata satu kelompok pemantau.
Mereka termasuk di antara 12 warga sipil yang tewas akibat serangan udara di kamp dekat desa Shajara, selatan Damaskus, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).
Yang paling muda dari mereka yang tewas itu adalah seorang anak perempuran berusia empat tahun, kata SOHR yang bermarkas di Inggris itu, dan menambahkan tujuh orang juga cedera, tiga di antara mereka wanita.
"Para korban semuanya warga sipil, mereka meninggalkan rumah-rumah mereka akibat aksi kekerasan di bagian-bagian lain Provinsi Daraa," kata direktur SOHR Rami Abdel Rahman kepada AFP.
Serangan udara itu dilakukan pada saat aksi kekerasan meningkat di Provinsi Daraa, tempat pemberontak bergerak maju dalam bulan-bulan belakangan ini, kata para pegiat.
Hampir separuh dari penduduk Suriah meninggalkan rumah-rumah mereka sejak pemberontakan terhadap pemerintah Presiden Bashar al-Assad meletus Maret 2011.
Lebih dari tiga juta orang mengungsi ke luar negara-negara tetangga.
Tetapi sekitar enam juta orang terlantar di dalam negara itu, dengan banyak yang tinggal dalam kondisi-kondisi yang menyedihkan di kamp-kamp di sepanjang perbatasan-perbatasan negara itu.
Pada Selasa malam, pesawat tempur pemerintah Suriah juga menggempur beberapa daerah yang dikuasai pemberontak di Provinsi Aleppo di utara tetap melancarkan serangan udara yang menewaskan sekitar 2.000 orang termasuk lebih dari 500 anak-anak sejak Januari, kata SOHR.
Tentara menembakkan dua rudal darat ke darat di distrik Waar, kota Homs, satu-satunya daerah kota tengah itu yang masih berada di bawah kekuasaan oposisi, kata para pegiat.
Pemberontak mundur dari Kota Tua Homs berdasarkan satu perjanjian yang ditengahi PBB Mei,setelah selama dua tahun dikepung tentara.
Serangan rudal dilakukan saat perundingan-perundingan bagi gencatan senjata di Waar di pinggiran kota terbesar ketiga Suriah itu macet kendatipun harapan-harapan meningkat dengan adanya perjanjian Mei itu.
Sementara SOHC menyatakan cemas atas nasib 145 anak Kurdi Suriah yang diculik bulan lalu oleh gerilyawan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL). Kelompok ini juga memimpin penguasaan atas satu wilayah luas Irak pekan lalu.
(SYS/H-AK/B002)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014