Galeri Monas menyajikan informasi seputar perkembangan CP201, seperti temuan cagar budaya dan diduga cagar budaya selama tahap archeological test pit di area konstruksi, jejak langkah dan dokumentasi perkembangan MRT Jakarta.
Sedangkan, galeri Stasiun Kota/BEOS akan berisikan mulai trem "jadul" (zaman dulu) peninggalan Batavia, serpihan porselen China, hingga saluran air terakota.
Saat ini, wisatawan dapat mengunjungi galeri MRT di Stasiun Jakarta Kota Commuter Line melalui aksesnya dari area parkir barat sisi utara stasiun atau dari area peron stasiun. Galeri dibuka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WIB.
Sejarah dan perkembangan terbaru pembangunan fase 2A dari Bundaran HI hingga Kota juga dapat diketahui dari pusat informasi tersebut.
Perawatan cagar budaya
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Bapak Iwan Henry Wardhana mengatakan pihaknya terus melakukan perawatan bagi setiap temuan yang dilakukan dalam pembangunan MRT Jakarta.
Terlebih selama pengerjaannya ke arah Kota, sudah banyak ditemukan benda bersejarah, lantaran kawasan itu merupakan peninggalan budaya Jakarta pada masa lampau.
Iwan mengatakan semakin ke arah utara ekskavasi itu, maka semakin banyak ditemukan fragmen-fragmen struktur bangunan benda-benda budaya dan juga objek diduga bangunan cagar budaya (ODCD). Dalam proses temuan itu, mereka didampingi Tim Ahli Cagar Budaya (TACB).
Jika ditemukan fragmen atau objek yang diduga cagar budaya, maka akan dihimpun, dikumpulkan, dan diteliti lebih lanjut. Nantinya, barang-barang yang ditemukan itu ditempatkan sementara di gedung penyimpanan kawasan Jalan Tongkol, Jakarta Utara.
Sesuai saran Dinas Kebudayaan, MRT Jakarta akan memamerkan temuan-temuan arkeologisnya di dua stasiun sekitar kawasan kota. Secara bertahap, MRT akan menampilkan galeri yang memungkinkan menjadi museum.
Dinas Kebudayaan DKI menegaskan bahwa MRT adalah salah satu perusahaan yang memiliki kepedulian dan mendukung undang-undang terkait kecagarbudayaan.
Meskipun jalur MRT harus melintasi cagar budaya, dipastikan bahwa tidak ada bangunan bersejarah yang terganggu selama proses pembangunan.
Selain aspek teknis, MRT Jakarta juga menggalakkan program edukasi dan kampanye peduli cagar budaya kepada masyarakat melalui kerja sama dengan komunitas sejarah dan budaya, mengadakan pameran, instalasi seni, serta kegiatan edukatif di stasiun-stasiun yang berada di kawasan bersejarah.
Segala cara dan daya yang dilakukan tersebut juga demi memelihara ketersambungan masa lalu, kini, dan masa depan peradaban bangsa.
Oleh karena itu, jangan pernah melupakan warisan sejarah. Apalagi merusaknya.