Medan (ANTARA News) - Rektor Universitas Negeri Medan Prof Dr Ibnu Hajar mengatakan, tiga mahasiswa Bidikmisi di perguruan tinggi negeri itu dicoret karena tidak jujur memberikan data pribadi.
"Tiga mahasiwa Bidikmisi itu dinilai berbohong ketika mengisi bio data, kondisi keluarga dan pekerjaan orang tua yang diminta oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)," katanya di Medan, Jumat.
Peserta bidikmisi, menurut dia, adalah bantuan biaya pendidikan yang diberikan pada mahasiswa baru yang tidak mampu secara ekonomi dan berpotensi akademik baik.
"Calon mahasiswa Bidikmisi ini, tentunya akan dilakukan penyaringan atau seleksi ketat oleh Tim dari Unimed mengenai kondisi kehidupan mereka dan pekerjaan orang tua," ucap Ibnu.
Rektor menyebutkan, jika data-data yang diberikan calon mahasiswa tidak sesuai dengan kenyataan maka akan digugurkan oleh tim yang ditugaskan Kemendikbud.
Ketiga calon mahasiswa peserta tersebut, katanya, memberikan data-data yang tidak jujur sehingga mereka dibatalkan sebagai mahasiswa Bidikmisi.
"Ketiga calon mahasiswa itu adalah orang yang mampu dan bukan tergolong miskin yang pantas menjadi mahasiswa Bidikmisi, setelah tim melakukan peninjauan ke rumah mereka," ujarnya.
"Bagaimana kita memilih peserta Bidikmisi menjadi mahasiswa.Belum diterima saja, sudah memperlihatkan ketidakjujuran. Ini jelas berbahaya bagi mahasiswa yang seperti itu," kata orang pertama di Unimed itu.
Rektor menambahkan, Unimed sangat selektif untuk menerima calon mahasiswa bidikmisi untuk menjaga nama baik perguruan tinggi negeri tersebut.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014