Misi Presiden terpilih adalah membangun pangan kita agar lebih kuat dan berkelanjutan. Karena itu kita harus mempersiapkan SDM yang unggul.
Jajarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan pihaknya berkomitmen memperkuat sumber daya manusia (SDM) pertanian salah satunya berkolaborasi dengan Jepang untuk mendukung misi besar Presiden terpilih Prabowo Subianto mewujudkan swasembada pangan.

"Misi besar Pak Prabowo salah satunya ialah menjadikan Indonesia sebagai negara swasembada pangan dan lumbung pangan dunia," kata Wamentan dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Untuk mendukung hal tersebut, Wamentan melakukan kunjungan bilateral ke Jepang guna memperkuat kolaborasi dalam pengembangan SDM pertanian yang modern.

"Misi Presiden terpilih adalah membangun pangan kita agar lebih kuat dan berkelanjutan. Karena itu kita harus mempersiapkan SDM yang unggul," ujarnya.

Penguatan SDM ini, kata Wamentan, diharapkan dapat mempercepat transformasi Indonesia menuju pertanian yang mandiri dan berkelanjutan.

"Jangan sampai generasi muda kita yang banyak ini tidak memiliki ilmu dalam membangun pertanian Indonesia," kata Wamentan saat menghadiri diskusi Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Jepang yang bertajuk Prioritas Pembangunan Pertanian di Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Menurut Wamentan, Jepang merupakan salah satu negara yang telah lama menjadi mitra strategis dalam kemajuan pertanian Indonesia. Seperti, menyediakan peluang bagi warga negara Indonesia untuk belajar dan bekerja di Negeri Sakura tersebut.

Wamentan mengungkapkan, dirinya telah melakukan kunjungan bilateral dengan sejumlah negara di Eropa, termasuk Belanda, Prancis, dan Belgia, beberapa waktu lalu.

Ia menyebut kunjungan bilateral itu dilakukan dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional, dengan menjalin kerja sama internasional di bidang pendidikan pertanian, teknologi pangan, serta sistem distribusi.

Dalam kunjungan ke berbagai negara, baik di Prancis, Belanda, Belgia maupun negara Asia, Wamentan mengaku terus berusaha melobi mereka agar membuka tenaga kerja khusus pertanian.

"Hanya memang sejauh ini ada tiga negara yang membuka. Pertama Jepang, Korea, dan Taiwan. Tapi yang paling lama adalah Jepang," ujar Wamentan Sudaryono yang merupakan alumni National Defense Academy of Japan.

Wamentan mengingatkan pentingnya mempersiapkan generasi muda, agar memiliki pengetahuan dalam sektor pertanian yang modern.

Apalagi, Indonesia saat ini memiliki kebutuhan besar dalam menjaga ketahanan pangan nasional melalui program cetak sawah serta optimasi lahan rawa (Oplah).

Sebagai penguatan ketahanan pangan nasional tersebut, kata Wamentan, pemerintah telah melakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholder, terutama jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

"Kita dalam urusan ketahanan pangan ini melibatkan jajaran TNI dan Polri, karena mereka akan mem-backup komponen cadangan pangan. Mengapa? Karena TNI juga punya batalion penyangga daerah lahan rawa," ujarnya pula.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman juga mengajak mahasiswa Indonesia, baik yang berkuliah di dalam negeri maupun luar negeri, untuk menjadi pelopor inovasi dan menciptakan lapangan kerja di sektor pertanian.

Transformasi pertanian, menurut Amran, memerlukan tenaga kerja yang terampil untuk menghadapi tantangan global, dengan harapan Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia.
Baca juga: Unpatti: Pengembangan pangan lokal dongkrak ketahanan dan kualitas SDM
Baca juga: Kementan-IFAD bahas kerja sama penguatan SDM pertanian


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024