Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) La Ode Ahmad P. Bolombo mengatakan bahwa Learning Management System (LMS) Pamong Desa hadir untuk memperkuat program peningkatan kapasitas aparatur desa dan kelembagaan desa secara digital.

“Dengan LMS Pamong Desa, para aparatur desa bisa belajar dari mana saja, sepanjang terhubung dengan internet. Ini adalah platform digital interaktif yang memungkinkan mereka mengakses materi pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi dan literasi digital mereka,” kata La Ode di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, pembelajaran tatap muka selama ini belum mampu menjangkau seluruh desa di Indonesia yang jumlahnya mencapai 75.265 desa. Dengan metode konvensional, waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melatih pamong desa sangat besar.

Oleh karena itu, LMS Pamong Desa hadir sebagai solusi yang menjangkau semua desa tanpa terkendala oleh jarak dan waktu.

LMS diharapkan tidak hanya meningkatkan kompetensi aparatur desa, tetapi juga memperkuat pemahaman mereka tentang literasi digital dan kecakapan teknologi.

“Dengan LMS, aparatur desa dapat mengikuti pelatihan secara mandiri, kapan saja, tanpa harus meninggalkan tugas-tugas harian mereka di desa,” ucap La Ode.

Ditjen Bina Pemdes Kemendagri telah melakukan sosialisasi LMS secara bertahap, termasuk dari aspek regulasi dan memberikan pelatihan bagi para pelatih. LMS Pamong Desa ditargetkan bisa menjangkau 40.000 desa dengan 80.000 peserta.

"Kami terus berupaya memperluas jangkauan LMS ini. Selain memberikan pelatihan, platform ini juga memungkinkan pamong desa untuk berinteraksi interaktif melalui berbagai fitur sehingga mereka dapat terus memberikan masukan terkini," kata La Ode.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, LMS Pamong Desa dilengkapi dengan lebih dari 3.800 konten pelatihan yang dirancang sesuai kebutuhan perangkat desa. Platform ini juga dilengkapi dengan fitur pemantauan yang memungkinkan pembelajaran dipantau mulai dari tahap pra, saat berlangsung, hingga pasca-pelatihan.

Fitur tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa pembelajaran berjalan dengan baik dan bisa membantu meningkatkan kompetensi pamong desa secara berkelanjutan.

“Kita bisa memantau dari sebelum hingga sesudah pelatihan. Ini adalah kelebihan dari LMS ini karena kita bisa memastikan apakah para pamong desa terbantu oleh program ini. Kami berharap dengan adanya LMS, peningkatan kompetensi pamong desa bisa lebih masif dan merata,” ujarnya.

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024