Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjalin kerja sama terkait Ekonomi Biru yang inklusif dan berkelanjutan dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting (PPS).

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BKKBN Sundoyo  menyampaikan kerja sama dijalin guna menekan angka kasus stunting sehingga menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

"Semoga BKKBN selaku Ketua Pelaksana PPS dapat terus bekerja sama dengan para mitra terkait, khususnya KKP. Karena PPS tidak bisa ditangani hanya oleh salah satu pihak saja, melainkan harus bekerja sama dengan mitra terkait," ujar Sundoyo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Dia menekankan bahwa upaya menurunkan kasus stunting tidak hanya bermula ketika bayi dilahirkan, tetapi gizi calon pengantin atau calon orang tuanya juga perlu dibenahi.

Baca juga: BKKBN akan libatkan tim pendamping keluarga untuk makan bergizi gratis

Baca juga: BKKBN DIY ajak pemangku kepentingan berperan aktif turunkan stunting


Salah satunya langkah pembenahan gizi calon orang tua, katanya, bisa dilakukan dengan pembiasaan makan ikan yang merupakan salah satu kekayaan sumber daya alam Indonesia.

Adapun kerja sama antara KKP dan BKKBN terjalin dalam ranah upaya mendorong konsumsi ikan bagi keluarga di wilayah pesisir untuk mencegah stunting dan pelaksanaan program pengarusutamaan gender.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan kolaborasi dengan lembaga pemangku kepentingan terkait seperti BKKBN, Bakamla, Kepolisian RI merupakan kekuatan pendukung dalam rangka menjangkau seluruh pulau-pulau di Indonesia.

"KKP tidak bisa bekerja sendiri dengan luas Indonesia yang begitu besar. Ada 17.504 pulau yang tidak bisa dijangkau secara manual," katanya.

Penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara KKP dengan BKKBN dilakukan pada Senin (14/10) di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta. Selain BKKBN, KKP juga menyepakati kerja sama dengan Badan Keamanan Laut RI (Bakamla), Kepolisian RI (Polri), dan Bank Mandiri.*

Baca juga: BKKBN tekankan pentingnya penanganan stunting tidak seremonial belaka

Baca juga: BKKBN: Pendekatan sensitif langkah cegah kasus stunting baru

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024