Informasi terakhir yang kami terima dari pihak KLH (Kementerian Lingkungan Hidup) demikian. Ada tiga perusahaan yang masih tahap penyidikan,"
Pekanbaru, (ANTARA News) - Kementerian Lingkungan Hidup masih terus menelusuri kasus kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, diduga melibatkan tiga perusahaan swasta.
"Informasi terakhir yang kami terima dari pihak KLH (Kementerian Lingkungan Hidup) demikian. Ada tiga perusahaan yang masih tahap penyidikan," kata Kepala Bidang Pencegahan Kerusakan Lingkungan Hidup pada Badan Lingkungan Hidup (BLH) Indragiri Hilir, Ardi Yusuf di Pekanbaru, Kamis.
Ketiga perusahaan kehutanan dan perkebunan yang dimaksud adalah PT SRL, PT BNS dan PT SDG.
Perusahaan-perusahaan itu menurut informasi diduga terlibat kasus pembakaran hutan untuk kepentingan pengembangan kawasan hutan tanaman industri dan perkebunan kelapa sawit.
Sebelumnya pada sidang kasus kebakaran hutan dan lahan dengan terdakwa Suryono, petani dari Sapat, Kecamatan Kuala Indragiri, Indragiri Hilir, Senin (16/6) juga mengungkap fakta-fakta itu.
Sidang ketika itu dengan agenda mendengarkan saksi ahli dari BLH Indragiri Hilir, Ardi Yusuf.
Dalam sidang ini, Ardi mengungkapkan, selain kasus pembakaran hutan dan lahan oleh petani, pihak KLH juga sedang menyidik kasus Karhutla di PT SRL, PT BNS dan PT SDG.
Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi Riau pada Januari dan berlanjut hingga Maret 2014 telah menghanguskan sedikitnya 21 ribu hektare.
Aparat Kepolisian Daerah Riau juga telah menetapkan sebanyak 116 tersangka pembakaran lahan, dan satu di antaranya dari pihak perusahaan.
(T.KR-FZR/F003)
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014