Mandala adalah aset nasional, semoga dalam setahun sebelum izin berakhir otomatis tahun 2015 masih bisa diselamatkan dan bisa menarik investor untuk menyehatkan perusahaan,"
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi V DPR RI Hetifah Sjaifudian berharap maskapai penerbangan Tigerair Mandala masih bisa diselamatkan dan bisa menarik investor baru untuk menyehatkan perusahaan itu.
"Mandala adalah aset nasional, semoga dalam setahun sebelum izin berakhir otomatis tahun 2015 masih bisa diselamatkan dan bisa menarik investor untuk menyehatkan perusahaan," katanya dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Kamis, menanggapi rencana maskapai itu yang akan berhenti operasi mulai 1 Juli 2014.
Sebelumnya Dewan Direksi PT Mandala Airlines mengaku penghentian operasi itu disebabkan pelemahan rupiah dan mahalnya harga bahan bakar yang berimbas kepada beban operasional maskapai.
Namun, Dewan Direksi maskapai itu menjamin akan membantu semua penumpang yang terkena dampak penghentian kegiatan operasi ini baik melalui pengalihan penerbangan ke penerbangan yang dioperasikan Tigerair (TR) jika ada kursi yang tersedia atau melalui pengembalian dana tiket yang dipesan untuk periode perjalanan pada atau setelah 1 Juli 2014.
Tigerair tidak memiliki kewajiban untuk melakukan hal itu namun tindakan ini dilakukan secara sepihak sebagai bentuk dari niat baik Tigerair.
Oleh karena itu, Hetifah menegaskan tidak boleh ada penumpang yang ditelantarkan. "Semua harus mendapatkan hak-haknya dengan baik. Refund harus dilakukan dengan mudah, besarnya refund juga harus diatur secara bijaksana. Hal yang tak kalah penting adalah hak-hak pegawai harus diberikan sesuai aturan yang berlaku," katanya.
Seluruh penerbangan maskapai itu sesuai rencana terakhir pada 1 Juli 2014 dan selanjutnya resmi dibatalkan, kecuali penerbangan terakhir yaitu RI-545 jurusan Hong Kong-Denpasar dengan waktu keberangkatan 02.35 WIB.
Keputusan berhenti beroperasi mulai 1 Juli 2014 juga sudah disampaikan secara langsung kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
(E008/R010)
Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014