Harga untuk bisa mendapatkan izin juga kerap kali berbeda
Jakarta (ANTARA) - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) kembali mendapatkan dukungan dan kali ini dari pelaku ekonomi kreatif di Jakarta, khususnya yang berada di Jakarta Selatan.

"Alhamdulillah saya mendapat dukungan dan aspirasi dari pelaku ekonomi kreatif se-Jakarta, khususnya yang ada di Jakarta Selatan, khususnya lagi di Cipete," kata Ridwan Kamil saat menghadiri diskusi dengan pegiat kreatif di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Selasa.

Selama 10 tahun lebih, Cipete ini membuat gerakan yang namanya "Cipete Creative District" yang menghasilkan banyak lapangan pekerjaan. "Mayoritasnya adalah ekonomi kreatif," katanya.

Selain dukungan, dalam diskusi tersebut, Kang Emil, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa para pegiat ekonomi kreatif mengeluhkan banyak hal. Salah satunya tentang perizinan dan pajak.

"Beberapa yang dikeluhkan para pegiat ekonomi kreatif di antaranya adalah tentang peraturannya, seperti untuk mengadakan 'event' pajaknya tidak jelas. Terkadang pajaknya masih disamakan dengan pajak korporasi," ujarnya.

Baca juga: RIDO akan perbaiki tata ruang dan infrastruktur kawasan padat penduduk

Selain itu, pegiat kreatif juga sangat membutuhkan dukungan pemerintah untuk menghadirkan ruang kreasi dan ekspresi.

"Mereka merasa, ruang-ruang ini sangat kurang dan terbatas. Mereka juga mempertanyakan terkait perizinan," katanya.

Untuk mengadakan kegiatan (event) terkadang perizinan tidak satu pintu. "Harga untuk bisa mendapatkan izin juga kerap kali berbeda," katanya.

Menjawab aspirasi tersebut, Kang Emil menuturkan, pihaknya ingin membawa Jakarta menjadi kota ekonomi kreatif global.

"Kami akan memperbanyak ruang-ruang kreatif layaknya Urban Forest, M Bloc dan lain-lain. Banyak aset pemprov yang saya dapati menganggur sehingga ini bisa dimanfaatkan," katanya.

Baca juga: RIDO bakal bawa Jakarta jadi Kota Global dengan perbaiki kualitas SDM

Tak hanya itu, pasangan RIDO juga akan memperbanyak ekspresi budaya yang punya nilai ekonomi supaya mampu mengurangi angka pengangguran. Hal itu karena ke depan Jakarta akan difokuskan menjadi kota bisnis, ekonomi kreatif global dan wisata.

"Nanti juga akan dihadirkan lembaga ekonomi kreatif sehingga cara pikirnya akan terstruktur, kolaborasinya bisa terjalin dengan baik antara pelaku ekonomi kreatif dengan pemerintah provinsi," katanya.

Khusus untuk pajak, ekonomi kreatif masih kelas menengah. "Nanti kami cek 'treatment' perpajakannya, mudah-mudahan bisa kita berikan insentif dan lain-lain," kata mantan gubernur Jawa Barat itu.
Untuk menjadikan Jakarta sebagai kota ekonomi kreatif global, kata Kang Emil, ada langkah yang harus dilakukan. Yakni menjaga kekompakan, mulai dari masyarakatnya, komunitasnya, pemerintahnya, akademisi, media dan sebagainya.

Baca juga: Tim Pemenangan RIDO yakin menang satu putaran

Pasangan RIDO mengusung Desentralisasi, Kolaborasi dan Inovasi (DKI) untuk menjadikan Jakarta naik kelas.

"Untuk bisa maju tidak mungkin hanya mengandalkan pemerintah. Karena kekuatan pemerintah terbatas. Maka dari itu, kita perlu merangkul masyarakat agar kekuatannya bertambah," katanya.

RIDO mengajak semua orang yang cinta Jakarta untuk bergabung, merumuskan secara bersama-sama, bekerja bersama untuk menghadirkan Jakarta Baru Jakarta Maju.

*Berita ini telah diperbaiki sebagaimana permohonan hak jawab dari Toko Kopi Tuku*

Baca juga: Pelaku ekonomi kreatif Jakarta dukung pasangan RIDO

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024