Pasangan unggulan pertama itu lolos keperempatfinal kejuaraan dengan total hadiah 750 ribu dollar AS itu setelah mengalahkan pasangan asal Denmark, Anders Skaarup Rasmussen/Kim Astrup Sorensen dengan dua game langsung, 21-14 dan 21-11.
Sedangkan pasangan Markis Kido/Gideon Markus Fernaldi yang juga dari Indonesia lolos keperempatfinal setelah mengalahkan rekan satu negara yaitu pasangan Rendra Wijaya/Rian Sukmawan lewat rubber games 11-21, 21-18 dan 21-14.
Ditanya kekuatan calon yang dihadapi pada babak perempatfinal, Hendra Setiawan tidak mau menjelaskan dengan rinci. Pemain yang sebelumnya berpasangan dengan Markus Kido itu mengaku akan fokus pada sebuah pertandingan yang akan dihadapi.
"Lihat saja nanti. Yang jelas saya sudah dua kali bertemu dengan pasangan Kido/Gideon," kata Hendra Setiawan usai mengalahkan pasangan asal Denmark dibabak kedua.
Menurut dia, setiap turun disebuah pertandingan pihaknya selalu menyiapkan strategi khusus sesuai dengan karakter lawan. Hal ini dilakukan karena karakter calon lawan selalu berbeda meski sebelumnya pernah bertemu.
"Intinya kita siap untuk bertanding siapun lawannya," kata pasangan juara dunia itu.
Hal sama dikatanya Muhammad Ahsan. Pemain binaan PB Djarum Kudus mengaku akan fokus pada setiap pertandingan yang dihadapi meski lawan yang dihadapi pada kejuaraan yang didukung Djarum Foundation itu adalah rekan satu negara.
"Saya fokus satu persatu pertandingan. Saya tidak ingin memikirkan yang lebih jauh. Perjalanan disini masih panjang. Yang jelas pengennya ya juara. Semoga besok kami bermain bagus," katanya dengan tegas.
Ahsan mengaku, pada Indonesia Open 2014 kemampuan atlet yang turun merata. Kondisi ini membuat persaingan jauh lebih ketat. Dengan demikian mental pemain sangat berpengaruh saat turun dikejuaraan dengan total hadiah 750 ribu dollar AS itu.
Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014