Jayapura (ANTARA) - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKPM) mendorong agar pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan perusahaan kecil di Papua aktif berperan menjadi pemasok bagi industri di daerah itu.

Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro di Kementerian Investasi/BKPM, Imam Soejoedi di Jayapura, Selasa, mengatakan misalnya pada kebutuhan industri besar akan jasa katering atau logistik dapat dipenuhi oleh pelaku usaha lokal.

"Pemerintah melalui Kementerian Investasi/BKPM telah memfasilitasi kemudahan izin usaha bagi UMKM di Papua oleh sebab itu kami harap hal ini dapat di manfaatkan dengan baik,” katanya.
Menurut Imam, apalagi saat ini industri besar sedang berkembang di Papua oleh sebab itu kesempatan tersebut harus dimanfaatkan agar UMKM dapat naik kelas.
“Memang dalam menghadapi tantangan geografis dan sosial-ekonomi Papua, semua pihak memiliki visi yang sama untuk itu pemerintah pusat dan daerah harus bahu-membahu dalam menyediakan infrastruktur pendukung untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kapasitas SDM lokal,” ujarnya.
Dia menjelaskan dengan begitu Papua tidak akan lagi hanya menjadi penonton dalam arus investasi yang masuk, tetapi justru akan menjadi aktor utama yang memanfaatkan peluang tersebut untuk kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya.
“Karena investasi di Papua telah menjadi fokus utama pemerintahan Joko Widodo dalam dekade terakhir untuk itu pemerintah terus berupaya memastikan agar masyarakat Papua tidak hanya menjadi penonton dalam arus investasi ini, melainkan ikut serta dan menikmati manfaat langsung dari pembangunan yang terjadi di tanah mereka,” katanya.
Dia menambahkan karena keberhasilan investasi tidak hanya diukur dari besarnya jumlah uang yang masuk, tetapi juga dari bagaimana investasi tersebut memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat melalui transfer teknologi dan pengetahuan.

Sekadar diketahui, sebelumnya telah dilakukan dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 10 tahun membangun Papua dengan pendekatan Indonesia-sentris secara virtual pada Senin (14/10).

Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024