Semakin banyak tercipta potensi SAR yang kompeten di Indonesia maka semakin baik. Dengan harapan penanganan dampak bencana bisa dilakukan cepat dan tepat
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) berkolaborasi dengan Astra Grup untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi darurat bencana di Indonesia melalui Program Astra Rescue Summit (ARS) 2024.
Sekretaris Utama Basarnas Abdul Haris Achadi di Jakarta, Selasa, mengatakan setidaknya ada 200 pekerja terpilih dari grup perusahaan itu diberikan pendampingan seputar SAR Excellent, Fire Fighting, Fitness Drill, dan Water Rescue.
"Mereka juga mendapat pendampingan pelatihan dalam hal urban rescue. Seluruh peserta menunjukkan komitmen dalam menjaga keselamatan masyarakat," ujarnya saat ditemui usai simulasi sekaligus menutup Program ARS 2024 itu di Kantor Pusat Basarnas itu.
Basarnas menilai tidak mudah bagi sebuah perusahaan yang sudah berskala multinasional dan bergerak dalam berbagai bidang jenis usaha untuk responsif turun ke lapangan, lengkap dengan peralatan penunjang mengatasi masyarakat yang dilanda musibah.
Dengan begitu Abdul Haris berharap keseriusan seperti ini juga bisa diaplikasikan oleh bidang usaha lainnya, mengingat kesiapsiagaan dan penanggulangan darurat merupakan tanggung jawab bersama, bukan cuma pemerintah.
Baca juga: Presiden Jokowi minta Basarnas perbanyak inovasi
Sepanjang tahun 2023 Basarnas menangani setidaknya 2.414 operasi SAR di seluruh Indonesia, meliputi enam operasi SAR terhadap kecelakaan pesawat udara dengan total korban selamat 26 orang, 864 operasi SAR terhadap kecelakaan kapal dengan 7.856 korban selamat, dan 114 operasi SAR terhadap bencana dengan 11.395 korban selamat.
Berikutnya 1.385 operasi SAR terhadap kondisi membahayakan manusia dengan 557 korban selamat dan 63 operasi SAR terhadap kecelakaan penanganan khusus dengan 985 korban selamat.
Jumlah operasi SAR tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2021 operasi SAR mencapai 2.264 dan pada tahun 2022 sebanyak 2.350 operasi.
"Semakin banyak tercipta potensi SAR yang kompeten di Indonesia maka semakin baik. Dengan harapan penanganan dampak bencana bisa dilakukan cepat dan tepat," imbuhnya.
Baca juga: Basarnas: Perlu adanya teknologi deteksi korban tidak bernyawa
Di tempat yang sama Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah mengatakan ARS merupakan program rutin tahunan yang digelar untuk meningkatkan kapasitas sumber daya perusahaan dalam aspek darurat bencana.
Dalam ARS tahun ini 200 lebih pekerja dari 37 unit perusahaan dan gugus tugas pramuka yang spesifik dilatih untuk menghadapi tantangan bencana kebakaran, gempa bumi, banjir, ataupun kecelakaan transportasi.
"Kami tidak berhadap ada kecelakaan, tapi paling tidak dengan latihan ini dan melakukan simulasi ini, kalau terjadi sesuatu kami lebih siap kapanpun dan kami tersebar di seluruh Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Basarnas latih jurnalis kemampuan water rescue siap hadapi bencana
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024