Moskow (ANTARA) - Pemerintah India memutuskan untuk mengusir enam diplomat Kanada, termasuk Penjabat Komisaris Tinggi Stewart Ross Wheeler, kata Kementerian Luar Negeri India, Senin (14/10).

Daftar diplomat Kanada yang diusir dari India itu juga mencakup Wakil Komisaris Tinggi Patrick Hebert dan empat sekretaris pertama Kedutaan Besar Kanada.

Para diplomat Kanada tersebut diminta meninggalkan India pada atau sebelum tengah hari pada 19 Oktober.

Sebelumnya pada hari yang sama, Kementerian Luar Negeri India menolak klaim Kanada bahwa Komisaris Tinggi India di Ottawa Sanjay Kumar Verma terlibat dalam rencana pembunuhan terhadap pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar.

India juga memanggil kembali Kumar Verma dan sejumlah diplomatnya dari Kanada karena khawatir akan keselamatan mereka.

Sementara itu, Kepolisian Nasional Kanada (RCMP) menuduh India mengumpulkan informasi tentang Kanada secara ilegal serta mengorganisir pembunuhan dan tindakan kekerasan melalui diplomatnya di negara tersebut.

"RCMP telah memperoleh bukti yang menunjukkan empat permasalahan yang sangat serius: 1. Ekstremisme kekerasan yang berdampak pada kedua negara; 2. Kaitan yang menghubungkan agen-agen Pemerintah India dengan pembunuhan dan tindakan kekerasan; 3. Penggunaan kejahatan terorganisir untuk menciptakan konflik persepsi mengenai lingkungan yang tidak aman yang menyasar Komunitas Asia Selatan di Kanada; dan 4. Intervensi terhadap proses demokrasi," demikian bunyi pernyataan RCMP.

Ada juga bukti bahwa diplomat dan pejabat konsulat India yang berbasis di Kanada terlibat dalam "kegiatan rahasia," seperti mengumpulkan informasi untuk Pemerintah India, dalam beberapa kasus melalui tindakan paksaan, kata RCMP.

"Informasi yang dikumpulkan... kemudian digunakan untuk menargetkan anggota komunitas Asia Selatan," kata RCMP menambahkan.

RCMP lebih lanjut mengatakan bahwa mereka telah menyampaikan bukti-bukti tersebut kepada pihak berwenang India, dan menyatakan harapan mereka bahwa situasi ini akan diselesaikan demi kepentingan keselamatan dan keamanan masyarakat Kanada dan komunitas Asia Selatan yang berada di negara itu.

Sebelumnya pada Juni 2023, Nijjar ditembak mati oleh dua pria bersenjata bertopeng di tempat parkir kuil Sikh di Surrey, British Columbia.

Nijjar menganjurkan pembentukan negara Sikh merdeka di India utara yang disebut Khalistan.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan pada September 2023 bahwa Ottawa sedang memeriksa "tuduhan yang dapat dipercaya" yang menghubungkan pejabat India dengan pembunuhan Nijjar.

New Delhi menolak tuduhan tersebut.

Menyusul insiden tersebut, Kanada mengusir seorang diplomat tinggi India yang diduga memiliki hubungan dengan intelijen luar negeri negara tersebut.

Sebagai tanggapan, pihak berwenang India memerintahkan seorang diplomat senior Kanada untuk meninggalkan India.

Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan pada Januari lalu bahwa kebijakan Kanada terhadap Pasukan Pembebasan Khalistan berdampak negatif pada hubungan India-Kanada.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Khawatir akan keselamatan diplomat, India tarik dubes dari Kanada
Baca juga: AS dan Inggris dukung Kanada dalam perselisihan dengan India

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024