Los Angeles (ANTARA) - NASA dan SpaceX meluncurkan misi baru ke Jupiter bernama Europa, pada Senin (14/10) untuk mengeksplorasi misteri bulan planet tersebut.

Wahana antariksa Europa Clipper, yang merupakan wahana antariksa penjelajah planet terbesar milik NASA, diluncurkan menggunakan roket SpaceX Falcon Heavy pada Senin pukul 12.06 Eastern Time (23.06 WIB) dari Kennedy Space Center milik NASA di Negara Bagian Florida, Amerika Serikat (AS).

NASA kemudian mengonfirmasi bahwa wahana tersebut telah berhasil memisahkan diri dari roket pengangkutnya, dan kini mengarungi ruang angkasa sendiri menuju sistem Jupiter.

Deep Space Network di Canberra, Australia, memperoleh sinyal dari Europa Clipper beberapa saat usai peluncurannya, menandakan indikator pertama bahwa wahana tersebut masih berkomunikasi dengan Bumi, demikian ungkap NASA.

"Hari ini, kita memulai perjalanan baru menjelajahi tata surya untuk mencari material kehidupan di bulan es milik Jupiter. Babak baru dalam eksplorasi ruang angkasa telah dimulai," kata Administrator NASA Bill Nelson di platform media sosial X.

Europa Clipper merupakan misi pertama yang dirancang untuk melakukan studi mendetail tentang Europa, salah satu bulan Planet Jupiter.

Europa Clipper merupakan wahana antariksa terbesar yang pernah dikembangkan NASA untuk misi penjelajahan planet, dengan susunan panel surya membentang lebih dari 30 meter saat digunakan dan bobot hampir 6.000 kilogram saat peluncuran.

Europa Clipper akan menempuh jarak sekitar 2,9 miliar kilometer untuk mencapai Jupiter pada April 2030. Wahana yang akan mengorbit di sekitar Jupiter ini akan melakukan hampir 50 flyby mengitari Europa pada altitudo terdekat setinggi 25 kilometer di atas permukaan bulan tersebut.

Wahana ini akan melayang di atas lokasi yang berbeda pada setiap flyby untuk memindai hampir seluruh permukaan Europa, demikian menurut NASA. (Flyby adalah lintasan yang dilalui wahana antariksa untuk mengelilingi planet atau objek astronomi lainnya guna mendapatkan informasi.)

Misi ini bertujuan untuk memahami sifat dari cangkang es Europa dan lautan di bawahnya, serta komposisi dan geologi bulan tersebut.

Eksplorasi terperinci dari misi Europa ini akan membantu para ilmuwan memahami lebih dalam tentang potensi astrobiologis tentang dunia yang dapat dihuni di luar Bumi, kata NASA.

Europa menunjukkan bukti kuat adanya samudra air cair di bawah lapisan esnya. Para ilmuwan hampir yakin bahwa di bawah permukaan es Europa tersembunyi samudra air asin yang diperkirakan mengandung air dua kali lipat lebih banyak daripada samudra di Bumi.

Selain Bumi, Europa saat ini dianggap sebagai salah satu lingkungan di sistem tata surya yang paling menjanjikan untuk dihuni. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024