Beijing (ANTARA) - Total impor dan ekspor barang China tumbuh 5,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) dalam mata uang yuan pada tiga kuartal pertama tahun ini, mempertahankan pertumbuhan yang stabil, tunjuk data resmi pada Senin (14/10).
Volume perdagangan barang China meningkat menjadi 32,33 triliun yuan (1 yuan = Rp2.200) atau sekitar 4,57 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp15.581) pada periode Januari-September 2024, mencapai titik tertinggi baru, menurut Administrasi Umum Kepabeanan (General Administration of Customs/GAC) China.
Ekspor barang China tumbuh 6,2 persen (yoy) menjadi 18,62 triliun yuan, sementara impor naik 4,1 persen (yoy) menjadi 13,71 triliun yuan pada tiga kuartal pertama tahun ini, tunjuk data GAC.
Struktur produk ekspor China terus membaik dalam sembilan bulan pertama 2024, kata Wang Lingjun, selaku wakil kepala GAC, dalam konferensi pers Kantor Informasi Dewan Negara China.
Produk-produk mekanik dan listrik terus mendominasi ekspor China selama periode tersebut, berkontribusi hampir 60 persen dari total ekspor, menurut Wang.
Secara khusus, ekspor peralatan canggih, sirkuit terpadu, mobil, dan peralatan rumah tangga masing-masing naik sebesar 43,4 persen, 22 persen, 22,5 persen, dan 15,5 persen.
"Kondisi domestik dan internasional saat ini semakin kompleks, sehingga menimbulkan tantangan bagi pertumbuhan perdagangan luar negeri China," ujar Wang. "Secara keseluruhan, berkat dorongan ganda dari penawaran dan permintaan, impor dan ekspor negara ini berhasil mempertahankan pertumbuhan yang stabil."
Selain itu, "ini kali pertama dalam sejarah skala impor dan ekspor melampaui 10 triliun yuan selama tiga kuartal berturut-turut," imbuh Wang.
Berbagai jenis entitas pasar terus menunjukkan kinerja yang aktif pada tiga kuartal pertama tahun ini. Impor dan ekspor perusahaan swasta tumbuh 9,4 persen (yoy) menjadi 17,78 triliun yuan. Angka itu berkontribusi 93,8 persen terhadap pertumbuhan keseluruhan perdagangan luar negeri China.
Sementara itu, impor dan ekspor dari perusahaan-perusahaan yang diinvestasikan oleh pihak asing meningkat 1,1 persen, menandai pertumbuhan selama dua kuartal berturut-turut.
Didorong oleh pertumbuhan yang stabil dalam produksi industri dan pasar konsumsi, volume impor komoditas curah China meningkat 5 persen (yoy) selama Januari-September 2024.
Di antara komoditas tersebut, impor produk-produk energi seperti minyak mentah, gas alam, dan batu bara mencapai 901 juta ton, meningkat 4,8 persen (yoy). Sementara itu, impor bijih logam mencapai 1,14 miliar ton, meningkat 4,9 persen (yoy).
Selama periode yang sama, impor barang-barang konsumsi melampaui 1,3 triliun yuan.
Dari perspektif internasional, diversifikasi pasar terus mengalami kemajuan. Selama periode Januari-September 2024, perdagangan China dengan lebih dari 160 negara dan kawasan di seluruh dunia mengalami pertumbuhan.
Selama periode tersebut, perdagangan China dengan negara-negara peserta pembangunan bersama Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) mencapai 15,21 triliun yuan. Angka ini mencerminkan pertumbuhan 6,3 persen (yoy) dan berkontribusi sebesar 47,1 persen dari total perdagangan.
Perdagangan China dengan negara-negara anggota BRICS lainnya meningkat sebesar 5,1 persen (yoy). Selain itu, perdagangan negara tersebut dengan para anggota Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) serta negara-negara ASEAN masing-masing naik 4,5 persen dan 9,4 persen dalam basis tahunan.
Wang menunjukkan bahwa berbagai keunggulan China seperti fundamental ekonomi yang sehat, pasar yang luas, ketahanan yang kuat, dan potensi yang sangat besar tetap tidak berubah.
"Dengan berlanjutnya implementasi berbagai kebijakan yang ada dan pengenalan sejumlah kebijakan baru, faktor-faktor positif untuk perkembangan perdagangan luar negeri telah terakumulasi," kata Wang, seraya menambahkan bahwa China memiliki fondasi untuk pertumbuhan perdagangan yang stabil pada kuartal keempat.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024