Ini kali pertama dalam sejarah pemilu khususnya pascareformasi...

Jakarta (ANTARA News) - Lembaga swadaya masyarakat Indonesia for Global Justice (IGJ) menyatakan pada pemilihan presiden tahun 2014 ini pertama kalinya para kandidat calon presiden sangat menyoroti isu kelautan dan perikanan.

"Ini kali pertama dalam sejarah pemilu khususnya pascareformasi, kedua kandidat yang maju berusaha keras meyakinkan publik bahwa mereka peduli terhadap isu kelautan dan perikanan," kata Direktur Eksekutif IGJ, M Riza Damanik, dalam diskusi di Jakarta, Kamis.

Menurut Riza yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), kerja keras kedua kandidat terlihat dari keinginan untuk mensejahterakan nelayan-nelayan Indonesia.

Ia juga berpendapat pada Pemilu 2014 kali ini, nelayan-nelayan di Tanah Air memiliki partisipasi yang cukup tinggi dan juga ingin merespon terhadap substansi isu-isu perikanan yang dilontarkan kedua kandidat.

"Nelayan-nelayan kita ingin mendesakkan perubahan terhadap dua kandidat yang ada," ujarnya.

Bila dilihat dari visi dan misi masing-masing capres, menurut dia, Prabowo Subianto lebih kuat dalam hal konsepsional tetapi kurang menjabarkan secara operasional.

Sedangkan visi dan misi dari Joko Widodo, lanjutnya, terlihat jauh lebih operasional tetapi belum menjawab persoalan baik permasalahan klasik maupun ke depannya.

"Belum menunjukkan jawaban secara langsung terhadap persoalan aktual," kata Riza.

Untuk itu, ujar dia, pemerintah harus segera menyelesaikan persoalan nelayan terutama dalam melakukan perlindungan dan pemulihan hak-hak nelayan tradisional karena secara faktual merekalah pelaku ekonomi kerakyatan di sektor kelautan dan perikanan.

Riza juga menginginkan pemerintahan terpilih mendatang segera merevisi UU Pesisir agar nelayan dapat lebih terlibat dalam pengelolaan kawasan pesisir.

Ia mengingatkan bahwa Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) telah mengadopsi instrumen perlindungan nelayan kecil yang pertama di dunia.

(M040)

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014