Warga masyarakat itu pada umumnya berdatangan dengan menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua dan empat.Ada juga yang menggunakan angkutaan umum kemudian melanjutkan dengan jasa ojek ke lokasi tersebut yang terletak di Distrik Sentani Timur.
Pantauan Antara Jayapura di Sentani, Kamis pagi, penari yang akan memeriahkan pembukaan FDS telah siap. Puluhan stan pameran dan berbagai warung yang menyediakan kuliner khas setempat tertata rapi.
Tak sedikit para pengunjung yang datang untuk melihat FDS mencicipi makanan khas seperti papeda bungkus dengan lauk ikan gabus goreng yang dijajakan oleh penjual "mama-mama Sentani" di sepanjang jalan masuk ke areal tersebut.
Menurut informasi yang diterima Antara, pembukaan FDS ke VII tahun ini akan dihadiri oleh sejumlah menteri yakni Menkokesra Agung Laksono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu serta Menteri Perikanan dan Kelautan Sharif Cicip Sutardjo.
Dalam pembukaan FDS tersebut, panitia telah menyiapkan sejumlah pagelaran dan aksi melukis di atas kulit kayu sepanjang 100 meter. Termasuk membuat gerabah terbesar dari tanah liat sebagai tempat mengolah tepung sagu menjadi papeda. Panitia mengklaim kedua acara tersebut akan memecahkan rekor MURI.
Lalu, tari-tarian di atas perahu disebut Isosolo yang biasakan diperagakan oleh penari-penari dari berbagai kampung di pesisir Danau Sentani sejak FDS pertama dilakukan pada tujuh tahun lalu tetap ada. "Ada sejumlah pagelaran di hari pertama FDS, seperti melukis di atas kulit kayu, membuat gerabah terbesar, tarian Isosolo dan menyelam sambil merokok akan diperagakan ," kata Hana Hikoyabi, salah seorang panitia FDS.
Sebelumnya Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian menyampaikan dalam pembukaan FDS direncanakan akan dihadiri oleh empat duta besar negara sahabat diantaranta Dubes India dan Palestina. "Dan kami akan melakukan pengamanan yang disesuaikan dengan acara FDS. Jumlah personil kurang lebih 600 orang yang akan disebar mulai dari lokasi FDS, bandara Sentani dan penginapan para tamu undangan," kata Kapolda Tito.
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014