"Jadi ada 200 personel yang diterjunkan untuk patroli dan razia di sejumlah titik di Distrik Muara Tami, salah satunya di Kilometer Sembilan pascapenembakan mobil," kata Kepala Polres Jayapura Kota AKBP Alfred Papare di Jayapura, Kamis.
Ia menjelaskan sasaran patroli terfokus pada potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat pascapenembakan yang menimpa seorang guru, Tarzan Sinaga, bersama istri dan anaknya, saat melintas di Kilometer Sembilan, tak jauh dari Koya Barat, Distrik Muara Tami.
"Patroli ini untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat setempat dan warga Arso, Kabupaten Keerom yang melewati jalan tersebut," katanya.
Ia mengatakan razia oleh petugas dilakukan pada malam hari dan akan selesai saat pelaksanaan pemilu presiden.
Sebanyak 200 personel polisi itu, dibagi menjadi dua "shift", yakni siang dan malam.
"Mereka ini akan patroli dan razia di Kilometer Sembilan dan Koya. Jadi siang hari, kita mainkan pelaksanaan patroli, sedangkan malam hari kita lakukan patroli sekaligus razia," katanya.
Ia mengatakan hasil razia oleh petugas pada Selasa (17/6) sekitar pukul 20.00-22.00 WIT di Kilometer Sembilan, menyita sebilah parang dan badik, serta lima botol minuman keras berbagai merk.
"Patroli ini juga melibatkan personel dari Kodim 1701/Jayapura," katanya.
Patroli di daerah perbatasan RI-PNG yang belakangan ini sering terjadi gangguan keamanan, katanya, dilakukan oleh Pamtas TNI, Brimob, dan personel Polsek Muara Tami.
Tujuan patroli itu, untuk memperkuat dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Pengamanan di perbatasan RI-PNG juga tetap dilakukan, dan dikoordinir langsung oleh Polda Papua," katanya. (ARG/M029)
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014