Strategi efisiensi dan marketing yang diterapkan manajemen terbukti efektif dalam meningkatkan kinerja operasional dan keuangan perseroan
Jakarta (ANTARA) -
PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 226,7 persen year on year (yoy) menjadi senilai Rp62,1 miliar pada kuartal III- 2024, dibandingkan senilai Rp19 miliar pada periode sama tahun 2023.

Seiring dengan itu, pendapatan perseroan tercatat meningkat 12 persen (yoy) menjadi senilai Rp263,4 miliar pada kuartal III- 2024, dibandingka senilai Rp 234,7 miliar pada periode sama tahun 2023.

"Strategi efisiensi dan marketing yang diterapkan manajemen terbukti efektif dalam meningkatkan kinerja operasional dan keuangan perseroan," ujar Direktur BSBK Daniel Wirawan sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Peningkatan pendapatan perseroan ditopang oleh penjualan unit apartemen dan kondotel dengan kontribusi senilai Rp130,5 miliar, atau meningkat 14,2 persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu, sektor mal seperti Pentacity menyumbang senilai Rp44,7 miliar, atau meningkat 21,2 persen (yoy).

Sementara itu, beban pokok pendapatan perseroan tercatat menurun 11,3 persen (yoy) menjadi senilai Rp70,8 miliar pada kuartal III- 2024, dibandingkan sebelumnya senilai Rp79,8 miliar pada kuartal III- 2023.

Daniel mengatakan BSBK terus memperkuat posisi di sektor properti dengan meluncurkan apartemen "The Sapphire," yang terdiri sebanyak 237 unit, yang mengusung konsep hunian eksklusif dengan pemandangan laut dan dilengkapi semi-furnished.

"Kami optimistis unit-unit tersebut akan terjual habis dalam tiga tahun, mengingat tingginya minat konsumen. Investor yang telah membeli unit di kawasan BSB merasa puas dengan pencapaian rental yield hingga 11 persen per tahun," ujar Daniel

Pihaknya berharap penjualan akan meningkat seiring rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto yang berencana menghapus pajak properti hingga 16 persen.

Dari sisi pusat perbelanjaan, tingkat okupansi mal Pentacity naik dari sebelumnya 82,82 persen pada semester I-2024 menjadi 90,68 persen pada kuartal III-2024.

Sementara itu, tingkat okupansi mal e-Walk meningkat tipis dari sebelumnya 97,91 persen pada semester I-2024 menjadi 97,98 persen pada kuartal III-2024.

Dari sektor perhotelan, tingkat okupansi Astara Hotel meningkat dari sebelumnya 64 persen pada semester I-2024 menjadi 73 persen pada kuartal III-2024.

Sementara itu, Pentacity Hotel mencatat kenaikan dari 80 persen pada semester I-2024, menjadi 83 persen pada kuartal III-2024.

Pada kuartal III-2024, total aset perseroan tercatat senilai Rp 2,5 triliun, atau meningkat dari senilai Rp 2,49 triliun miliar pada akhir Desember 2023.

Perseroan tercatat telah menurunkan utang bank jangka panjang sebesar 2,95 persen dari sebelumnya senilai Rp808,6 miliar pada kuartal III-2024, menjadi senilai Rp 784,8 miliar pada akhir Desember 2023.

Dari sisi ekuitas, terjadi peningkatan 2,2 persen dari Rp1,6 triliun pada kuartal III-2024, menjadi Rp1,72 triliun pada akhir Desember 2023.

Baca juga: EY : Cermati IPO perusahaan energi terbarukan seiring target NZE 2060
Baca juga: Menkop UKM targetkan 10 UKM bisa IPO tahun ini

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024