Surabaya (ANTARA News) - Ketua Tim Nasional Penanggulangan Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Basuki Hadimoeljono, mengatakan pembuangan lumpur ke laut melalui Sungai Porong akan diusahakan lagi pekan depan. "Rencana pemompaan lumpur belum bisa dilaksanakan tetapi masih diupayakan. Target kami pada minggu ini," kata Basuki mengenai perkembangan penanganan bencana lumpur PT Lapindo seperti yang dilaporkannya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bandara Juanda, Surabaya, Minggu. Pemompaan lumpur untuk dialirkan ke Sungai Porong direncanakan pada 5 Oktober, namun pada waktu itu gagal dilakukan karena pompa yang telah disediakan tidak mampu menyedot lumpur dari waduk ke sungai. Menurut Basuki, kegagalan pembuangan lumpur terjadi karena sebelum dibuang seharusnya lumpur diencerkan terlebih dahulu. "Prosedur memompa lumpur memang tidak seperti air, harus ada pengenceran," katanya. Basuki mengatakan mendapat laporan seperti itu, Presiden Yudhoyono hanya berpesan agar tim nasional penanganan lumpur itu meneruskan langkah yang telah diambil. "Presiden tahu kita sudah kerja keras dan minta agar langkah itu diteruskan, serta menasehati agar kami tidak patah semangat," katanya. Presiden bersama Ibu Ani Yudhoyono berada di Surabaya dalam rangkaian kegiatan Safari Ramadhan di Jawa Timur, yaitu di daerah Jember dan Pamekasan, Madura, selama tiga hari sejak 8 hingga 10 Oktober. Di Jember, Kepala Negara yang didampingi sejumlah menteri kabinet Indonesia Bersatu akan melakukan temu wicara dengan petani tebu, kopi, tembakau dan kedelai di Pabrik Gula Semboro, Jember, sebelum mengunjungi Pondok Pesantren Al Qodiri, di Patrang, Jember, untuk berbuka puasa. Pada Senin (9/10), Presiden dijadwalkan meninjau PLTU Paiton di Probolinggo, kemudian menyeberang dengan kapal menuju Pulau Madura untuk melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Pamekasan. Di Masjid Agung As Syuhada Pamekasan, Senin sore Presiden akan memberikan bantuan dana perkuatan kepada tiga KUD untuk kemudian mengikuti acara peringatan Nuzulul Quran di Masjid itu pada malam harinya. (*)
Copyright © ANTARA 2006