Jumlah wirausaha di Indonesia saat ini mencapai kurang lebih 4,9 juta.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan tambahan 800 ribu wirausaha baru untuk menjadi negara maju.

Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah, dalam jumpa pers di kantornya di Jakarta, Senin, menyatakan bahwa untuk menjadi menjadi maju, Indonesia membutuhkan jumlah wirausaha minimal 4 persen dari total angkatan kerja. Sementara rasio kewirausahaan nasional saat ini adalah 3,35 persen.

Siti menyebut jumlah wirausaha di Indonesia saat ini mencapai kurang lebih 4,9 juta.

“Saya punya optimisme kalau kita bekerja dengan sungguh-sungguh dan semua kementerian bergabung insya Allah akan tercapai,” ujarnya lagi.

Ia mengatakan bahwa Kemenkop UKM terus mendorong perguruan tinggi dan universitas untuk berperan lebih dalam mencetak wirausaha muda dengan menambah fakultas kewirausahaan dan kurikulum yang fokus pada pengembangan rencana bisnis sejak dini.

"Kami berharap nantinya kalau mereka sudah lulus seperti yang selalu Bapak Menteri (Teten Masduki) sampaikan bahwa jangan bikin skripsi, tetapi buatlah rencana bisnis," ujar dia lagi.

Dia mengatakan bahwa persentase wirausaha di Indonesia masih kalah jauh dibandingkan negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia. Bahkan persentase wirausaha di Amerika Serikat sudah mencapai 12 persen dari populasi angkatan kerja.

Siti menyampaikan bahwa Kemenkop UKM telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia, seperti pengembangan ekosistem bisnis melalui program Entrepreneur Hub, konsultasi dan pendampingan bisnis melalui Entredev, peningkatan kapasitas dan inkubasi startup, hingga fasilitasi pembiayaan wirausaha.

Kemenkop UKM mencatat selama 2021-2024, sebanyak 8.300 wirausaha telah menerima fasilitasi pengembangan kapasitas usaha melalui pendampingan, 555 startup telah mengikuti tahapan inkubasi untuk meningkatkan kapasitas usahanya, dan 642 wirausaha telah mendapatkan pembiayaan sejumlah Rp195,1 miliar.

Selain itu, Kemenkop UKM juga menginisiasi program Startup Go Global sebagai upaya meningkatkan daya saing startup Indonesia. Melalui program tersebut, Kemenkop UKM mengajak 11 startup untuk belajar dari para ahli di Belanda dan Australia. Selama di Belanda dan Australia, mereka juga berkesempatan untuk menjalin kerja sama internasional, mendapatkan akses pendanaan, dan belajar tentang penerapan teknologi terkini.
Baca juga: Puluhan Jakpreneur Jakarta Selatan dilatih jadi wirausaha baru
Baca juga: Mahasiswa Unsoed ciptakan 14 wirausaha baru di Desa Sokawera Banyumas


Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024