Kalsel kick off FOLU Net Sink 2030 bersama KLHK dan Dubes Norwegia

Banjar, Kalsel (ANTARA) - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan melakukan kick off program FOLU Net Sink 2030 bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia dan Timor Leste, Mrs Rut Kruger Giverin.

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar di Desa Arfat, Kabupaten Banjar, Kalsel, Senin, memimpin penanaman pohon serentak dalam rangka meresmikan program FOLU Net Sink 2023 wilayah Kalsel yang dihadiri perwakilan Norwegia, Pemprov Kalsel, pihak swasta, dan juga masyarakat.

“Untuk menyikapi perubahan iklim secara global, utamanya kerusakan hutan, persoalan bisa teratasi jika kita mengambil langkah-langkah penting, salah satunya melalui program FOLU Net Sink,” katanya.

Dalam peresmian FOLU Net Sink di Kalsel, Menteri LHK menilai semangat rehabilitasi hutan dan lahan di provinsi ini termasuk yang terbaik di Indonesia.

“Ini terbukti sejak pertama kali saya menjabat sebagai Menteri LHK pada 2014, seterusnya dalam beberapa kali kunjungan kerja ke Kalsel saya juga melihat komitmen Kalsel semakin kuat,” ujarnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kalsel Roy Rizali Anwar mengatakan provinsi ini telah menyusun dan menyiapkan segala perangkat untuk penurunan target emisi gas rumah kaca nasional sebesar 140 juta ton CO2eq pada 2030.

Dia menyebutkan bahwa Kalsel telah menandatangani kerja sama terkait program FOLU Net Sink tahap pertama sehingga hari ini dapat dilaksanakan kick off yang dihadiri Menteri LHK dan Dubes Norwegia.

“Program tanaman dengan skema hutan rakyat seluas 300 hektare lebih tersebar di tiga kabupaten. Saat ini, kami telah mengusulkan kerja sama tahap dua untuk pendanaan FOLU Net Sink, semoga dapat persetujuan Menteri LHK agar program ini berlanjut dan berkesinambungan,” tutur Roy.

Kepala Dinas Kehutanan Kalsel Fathimatuzzahra mengatakan program FOLU Net Sink 2030 sejalan dengan gerakan revolusi hijau yang digencarkan Provinsi Kalsel sejak 2017.

“Provinsi Kalsel diberikan kepercayaan memanfaatkan pendanaan dari dana kontribusi internasional melalui program FOLU Net Sink. Melalui program ini, Kalsel melakukan aksi mitigasi peningkatan cadangan karbon berupa pembuatan hutan rakyat 300 hektare lebih dengan jenis tanaman yang dipilih dengan cara okulasi, seperti karet, durian, mangga, rambutan, dan sejenisnya,” ujarnya.